Tinggal di Wuhan yang Berubah bak Kota Mati Karena Virus Corona, Mahasiswa Indonesia Minta Dievakuasi ke Kota yang Lebih Aman

Senin, 27 Januari 2020 | 14:45
the new york times

Tinggal di Wuhan yang Berubah bak Kota Mati Karena Virus Korona, Mahasiswa Indonesia Minta Dievakuasi ke Kota yang Lebih Aman

GridStar.ID - Kota Wuhan, China kini terisolasi setelah wabah virus Corona menyebar di sana.

Dikutip dari The Newyork Times pada Senin (27/01), tercatat ada 3 ribu orang yang terjangkit penyakit ini di seluruh dunia.

Wabah virus corona dimulai dari kota Wuhan di Cina telah menewaskan 80 orang di Tiongkok.

Baca Juga: Mbah Mijan Telah Prediksi Sebelum Virus Corona Muncul, Fenomena Munculnya Ular Cobra Ternyata Sebagai Tandanya

Walikota Wuhan menyampaikkan, ibukota provinsi Hubei mengatakan ada sekitar 3 ribu pasien di kota yang dirawat karena virus tersebut.

Kota Wuhan yang diisolasi kini berubah bak sebuah kota mati.

Kendaraan seperti kereta listrik dan bus kota tak beroperasi sejak beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar Luas di Sebuah Kota di Cina hingga Disebut Zombieland Karena Banyak Orang Tergeletak di Jalanan

Hal ini disampaikan seorang WNI bernama Rio Alfi yang menempuh pendidikan di negara tersebut.

Karena kota yang ditinggalinya saat ini sedang lumpuh Rio mengatakan bahwa kini mereka kesulitan mendapatkan bahan makanan.

Sebagai mahasiswa, WNI yang ada di sana hanya bisa mengandalkan beasiswa yang didapatnya.

Baca Juga: Heboh Wabah Virus Corona, Ternyata Virusnya Diduga Berasal dari Kelelawar hingga Daging Buruan

"Saat ini harga sembako di Wuhan sudah mulai naik, dan itu pun stoknya mulai terbatas.

Jadi bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa jadi kemungkinan tidak mencukupi ya," ujar Rio dikutip dari Kompas.com.

Dalam keterangannya Rio mengungkapkan ada 93 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Wuhan.

Baca Juga: Nahas, Helikopter yang Ditumpangi Kobe Bryant dan Putrinya Dikabarkan 10 Kali Berputar Sebelum Menabrak Lereng Gunung

Mereka berharap segera mendapat bantuan dari KBRI Beijing agar mereka bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman.

"Informasi yang saya terima dari pengurus PPI Wuhan, itu sudah koordinasi dari KBRI.

Tapi, sejauh ini belum ada informasi apakah kami bisa dievakuasi atau bagaimana, itu belum bisa diputuskan," ujar Rio.

Baca Juga: Ritual Sesat Pengusiran Setan Menewaskan Ibu Hamil Sekaligus 5 Anaknya, Begini Kronologinya!

"Kami semua berharap dapat solusi terbaiklah. Bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi," lanjut dia. (*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com, The New York Times