Namun, yang menjadi pertimbangan adalah adanya subvarian BF.7 yang melonjak di China karena laju penularannya sangat tinggi.
Baca Juga:Indonesia Masuki Masa Endemi Covid-19, Apa Bedanya dengan Pandemi?
Pandemi akan berubah endemi
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, jika PPKM dihentikan, maka kondisi Covid-19 belum bisa berubah statusnya dari pandemi menjadi endemi.
"Kalau penyakitnya masih pandemi ya enggak bisa, PPKM itu diberlakukan dalam rangka antisipasi wabah," ujar Tri, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/12).
Ia menjelaskan, untuk menghentikan PPKM dari status penyakitnya atau Covid-19 itu harus di-set terlebih dulu.
Sebab, pandemi Covid-19 bukanlah sembarang penyakit.
Menurut Tri, Covid-19 adalah penyakit baru yang terus bermutasi dan perlu pendekatan lebih lanjut.
Terkait penurunan kasus harian di Indonesia, Tri menganggap hal itu dikarenakan tes Covid-19 seperti PCR dilakukan secara tidak merata dan tidak banyak orang yang melakukannya.
"Kasus Covid-19 sebetulnya susah jadi endemi, karena menurunnya jumlah kasus karena tidak melakukan PCR. Provinsi lain tidak melakukan PCR, dan masyarakat tidak peduli, kemudian ya jelas kasusnya berkurang," lanjut dia.
Selain itu, Tri mengatakan, kunci dari penanganan Covid-19 di Indonesia adalah adanya komitmen pemerintah/negara yang ingin bersikap seperti apa terhadap penyakit Covid-19.
"Apakah pemerintah akan bersikap sama seperti Thailand yang menganggap Covid-19 sebagai common cold atau mau tetap melakukan program-program pemberantasan sampai endemi," imbuh Tri.