GridStar.ID -Ayu Dewi sindir seorang pelakor.
Rumah tangga Ayu Dewi menjadi sorotan setelah isu perselingkuhan Regi Datau dengan Denise Chariesta.
Hingga saat ini, baik Ayu Dewi maupun Regi Datau sama-sama belum menjelaskan gosip ini.
Malahan, Ayu Dewi baru saja merayakan ulang tahun anaknya bersama Regi Datau.
Banyak yang menyayangkan sikap Regi Datau karena selama ini Ayu Dewi dikenal sebagai wanita yang periang dan pintar.
Denise pun mengatakan ia akan berusaha meminta maaf pada Ayu Dewi.
Namun ia tidak menjelaskan apakah Ayu Dewi mengetahui perselingkuhan ini atau tidak.
Yang jelas, Denise mengatakan Regi Datau sudah lama menyeleweng karena setelah menikah sudah punya banyak pacar.
Kini Ayu Dewi pun menyinggung soal pelakor.
Wah, ada apa ya?
Dilansir dari @lambee.pedes, ada video Ayu yang ditanya soal pelakor oleh netizen.
Ia menjawab kasihan pada orang tersebut karena mengambil hak orang lain.
"Kasihan, karena dia punya niat, karakter dan sifat untuk mengambil hak orang lain. Sementara orang lain yang haknya sudah diambil masih tersakiti dan terzalimi," jawabnya.
Artis yang dikenal sebagai Buaga atau Ibu-ibu Anak Tiga itu pun melanjutkan kalau semua perbuatan sebenarnya dicatat oleh Tuhan.
"Doa orang yang terzalimi insha Allah selalu diijabah Allah. Apakah dia lupa semua perbuatan manusia dicatat Allah? Karena orang baik ditemuin sama orang baik, dan orang tidak baik ditemuin sama orang yang tidak baik," pungkasnya.
Netizen pun langsung berbondong-bondong menulis komentar.
'Yg menzolimi adalah suaminy sndiri, n skrg dbuka semua sama Allah SWT n itu doa dari bu ayu sndiri. Tetap semangat Bu ayu n anak2,'
'Bu ayu kya habis nangis...moga d beri kesabaran sllu ya bu...'
'Matanya bu ayu bengkak dan merah. Sabar ya buaga, Allah bersama orang terzholimi.'
'Di balik ceria nya...trnyata bu ayu mgkin lg nutupin kesedihan ny...stay strong bu ayu'
(*)
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul'Apa Dia Lupa...' Ayu Dewi Terang-terangan Sindir Denise Chariesta? Singgung Soal Pelakor, Netizen Sadari Perubahaan Ini Pada Buaga: Duh Matanya