Artinya vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari virus Covid-19. Bahkan kebanyakan kasus positif Covid-19 Omicron di Indonesia saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasi nya.
''Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan,'' ucap Nadia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menghimbau dan mendorong daerah untuk lakukan 3T (Testing, Tracing dan Treatment), aktif melalukan pemantauan apabila ditemukan cluster baru Covid-19, dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
Hal ini semua demi antisipasi varian Omicron yang diprediksi terjadi pada Februari 2022 mendatang.
Terpisah Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman, memperkirakan pucak infeksi Omicron di Indonesia dengan orang-orang membutuhkan bantuan fasilitas kesehatan akan terjadi akhir bulan depan atau awal Maret.
“Menurut saya prediksinya baru akhir Februari atau Maret mulai kelihatan banyak kasus yang datang ke rumah sakit. Walaupun potensinya moderat atau belum terlihat akan sebesar varian Delta,” ujarnya mengutip Kompas.
Namun demikian Dicky mengingatkan kembali pemerintah untuk tetap siap dalam menghadapi skenario terburuk yang ditumvulkan dari varian buruk ini
Salah satunya pemerintah harus memastiak ketersediaan obat-obatan, fasilitas isolasi, ICU, ventilator dan juga bantuan oksigen.
(*)
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Terjadi Februari 2022 Beri Himbauan Agar Lakukan Ini Sebagai Antisipasi