Menyadari kelas menengah di Indonesia, khususnya Jadebotabek yang terus berkembang dan memiliki kemampuan finansial untuk membeli hunian, Takke Group akan konsisten membangun properti untuk kelas ini.
Ke depan, setelah menyelesaikan Kemang View, Metro Galaxy dan Gardenia Bogor, Takke Group yang memiliki cadangan lahan 2,5 hektar akan mengembangkan properti serupa dan juga perkantoran.
"Bonus demografi ini yang kami jadikan peluang sebagai pasar potensial hunian. Apalagi saat ini yang beli Gardenia adalah end user sekaligus investor. Mereka membeli untuk ditempati atau menyewakannya kembali," tuntas Bobby.
Nama pengembang ini memang belum sementereng raksasa-raksasa properti lainnya macam Ciputra Group, Pakuwon Group, dan Agung Podomoro Group, namun di balik senyapnya aktivitas publikasi mereka, sudah ada beberapa properti yang patut dicatat.
Antara lain, apartemen Kemang View dan Metro Galaxy di Bekasi, serta sejumlah perumahan tapak seperti Cimanggis Permai. Jika dikumulasikan, jumlah properti yang telah mereka bangun sebanyak 8.000 unit.
"Total nilai proyek tersebut kami perkirakan sekitar Rp 2 triliun," cetus Barlim.
Selain Gardenia Apartment yang menelan investasi Rp 600 miliar, Takke Group saat ini masih memasarkan 300 unit sisa apartemen Kemang View, dan 20-an unit Cimanggis Permai.
Pembangunan seluruh proyek ini dilakukan secara paralel dengan percepatan untuk mengejar target serah terima kunci kepada konsumen.
Takke Group, pengembang apartemen Gardenia mencetak penjualan 700 unit dari total 1.539 unit, hingga pertengahan September 2017.