Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bak Kena Karmanya, Berkali-kali Klaim Kebudayaan Milik Indonesia, Rakyat Malaysia Kini Gigit Jari Miliknya Dicolong Negara Tetangga

Rahma - Jumat, 19 Juni 2020 | 17:03
Bak Kena Karmanya, Berkali-kali Klaim Kebudayaan Milik Indonesia, Rakyat Malaysia Kini Gigit Jari Miliknya Dicolong Negara Tetangga
Kompas.com

Bak Kena Karmanya, Berkali-kali Klaim Kebudayaan Milik Indonesia, Rakyat Malaysia Kini Gigit Jari Miliknya Dicolong Negara Tetangga

GridStar.ID - Konflik klaim budaya antara Malaysia dan Indonesia sudah berlangsung lama.

Klaim budaya ini sempat menjadi perdebatan panas baik di masyarakat hingga kalangan pejabat.

Salah satunya tentang klaim Malaysia atas Reog Ponorogo beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Viu dan HBO Asia Merilis Season Kedua The Bridge, Dibintangi Aktor Besar dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina, Siapa Saja Pesohor Tanah Air?

Selain Reog, budaya Indonesia lain yang sempat diklaim Malaysia yakni Batik, Tari Pendet dan lagu Rasa Sayange.

Dengan percaya diri, Malaysia menyebut itu semua adalah warisan budaya mereka.

Namun ternyata bukan hanya dengan Indonesia saja Malaysia terlibat konflik terkait klaim budaya.

Baca Juga: Usai Berikan Komentar Kontroversial Soal Lathi Challenge, Pria Malaysia Ini Ungkap Permintaan Maafnya Pada Orang Jawa: Saya Tidak Berhasrat Menuduh

Rupanya Negeri Jiran juga pernah bersitegang mengenai klaim budaya dengan Singapura.

Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (31/8/2018) Singapura berusaha mendapatkan pengakuan ke PBB bahwasanya jajanan jalanan kaki lima merupakan kebudayaan mereka.

Hal ini didasari atas banyaknya penjual jajanan kaki lima yang berjualan berbagai macam makanan di negaranya yang berwilayah kecil itu.

Baca Juga: Seorang Tokoh Asal Malaysia Sebut Lathi Challenge Sebagai Pemanggil Setan, Reza Arap Tantang Balik dan Minta Berhenti Sebarkan Kebohongan

Bahkan PM Singapura Lee Hsien Loong sampai mendaftarkan jajanan jalanan kaki lima yang di sana dinamai 'Hawkers' ke UNESCO sebagai identitas negaranya.

Ia berharap budaya street food sah menjadi milik Singapura.

Malaysia kemudian mencak-mencak akibat klaim Singapura tersebut.

Pihak Malaysia mengaku bahwa jajanan kaki lima berasal dari Malaysia karena di negaranya lebih beraneka ragam makanannya.

Baca Juga: 3 Bulan Kepergian Ashraf, BCL Kini Jualan Hijab Secara Online, Ibu Mertua Jadi Model Produk, Keluarga di Malaysia Ucap Syukur: Alhamdulillah!

Salah seorang koki selebriti Malaysia Redzuawan Ismail atau Chef Wan mengatakan, upaya Singapura ini tidak masuk akal.

"Jika Anda berbicara soal makanan jalanan, bukan hanya Singapura yang memiliki budaya ini."

"Mengapa Anda menginginkan paten UNESCO? Apa istimewanya?" kata Chef Wan.

Budaya Street food diklaim Singapura

Budaya Street food diklaim Singapura

Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Kompak Semprot, WHO Langsung Lembek dan Segera Hapus Imbauan Sesatnya, Ternyata Hal Ini yang Buat Pemerintah hingga Marah Besar, Kasus Fatal?

Penegasan berlanjut, seorang chef lagi asal Malaysia, Ismail Ahmad bersikukuh jika negaranya adalah surga makanan jalanan.

Ia berpendapat justru Malaysia lah yang seharusnya mendapat pengakuan tersebut.

"Bahkan warga Singapura datang ke Malaysia untuk menikmati makanan jalanan kami," ujar Ismail.

Baca Juga: Gemar Sewa Artis Hollywood Rp 1,5 M Sekali Kecan Bareng, Nasib Milyarder Asal Malaysia ini Berujung Tragis Kini Hidup dalam Pelarian Terancam Terkunci di Kota Mengerikan

Namun amarah warga Malaysia tak digubris Singapura.

Pemerintah Singapura menganggap ini bukan sekedar makanan, namun menyangkut warisan dan identitas negara Singapura.

"Ini tentang warisan budaya makanan jalanan yang mengikat masyarakat dan didukung pemerintah serta industri."

Baca Juga: 14 Hari Terbaring Tak Sadarkan Diri, Seorang Ibu Meninggal Dunia Setelah Lahirkan 2 Putri Kembar, Cuhat Pilu sang Suami Viral Di Dunia Maya: Bangun Sayang...

"Semua ini tentang komunitas," ujar kritikus makanan KF Seetoh.

Kedua negara memiliki hubungan kurang mesra sejak Singapura memerdekakan diri dari Malaysia pada 1965 dan masalah makanan jalanan ini semakin memanaskan situasi.

Bersyukurlah kita sebagai rakyat Indonesia yang mempunyai berjibun sebagai kekayaan kebudayaan nasional karena identitas suatu bangsa/negara amat bernilai mahal.

(*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kena Karma, Giliran Kebudayaan Malaysia Diklaim Oleh Negara Lain

Source :Grid.ID

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x