Follow Us

Fakta di Balik Ketupat yang Disajikan Pada Saat Lebaran, Sudah Ada Sebelum Penyebaran Agama Islam di Indonesia dan Punya Makna Minta Maaf

Hinggar - Sabtu, 23 Mei 2020 | 07:00
Ilustrasi - Ketupat lebaran
tribun jogja

Ilustrasi - Ketupat lebaran

Baca Juga: Usai Lebaran, Anies Baswedan Masih Tutup Akses ke Jakarta, PSBB Bakal Diperpanjang hingga 4 Juni 2020!

3. Berkaitan dengan tradisi animisme

Fadly juga mengatakan ketupat identik dengan tradisi animisme.

Terdapat tradisi masyarakat agraria yang tersebar di Nusantara yaitu menggantung ketupat di tanduk kerbau untuk mewujudkan rasa syukur karena panen yang dihasilkan.

Tradisi ini masih ada sampai sekarang, masyarakat yang masih melakukan tradisi ini menggantungkan ketupat yang masih kosong di depan pintu rumah.

Hal tersebut dipercaya dapat menolak bala atau pengaruh negatif yang mencoba masuk.

Baca Juga: Kerabat Ngotot Ingin Bertamu saat Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Psikolog Beberkan Cara Terbaik untuk Menolak Kunjungan Tamu Agar Tidak Tersinggung

4. Berkaitan dengan Bahasa Austronesia

Menurut Fadly Rahman, bentuk ketupat yaitu persegi empat masih berkaitan dengan Bahasa Austronesia.

“Kalau kita melihat ketupat, bentuknya persegi dan memiliki empat sudut," kata Fadly.

Ia juga menjelaskan, bahasa Austronesia turunan dari kata “epat” berarti empat sudut.

Pada dasarnya ketupat memiliki bentuk persegi empat. Walaupun, banyak juga yang dimodifikasi menjadi bentuk lain.

Source : Kompas.com

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest