Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pasar Rencana Mulai Dibuka Juni Jika Tak Ada Gelombang 2 Corona, Analis : Pembukaan Aktivitas Ekonomi Buat Rupiah Menguat

Tiur Kartikawati Renata Sari - Senin, 11 Mei 2020 | 15:30
Pasar Rencana Mulai Dibuka Juni Jika Tak Ada Gelombang 2 Corona, Analis : Pembukaan Aktivitas Ekonomi Buat Rupiah Menguat
Kontan/Carolus Agus Waluyo

Pasar Rencana Mulai Dibuka Juni Jika Tak Ada Gelombang 2 Corona, Analis : Pembukaan Aktivitas Ekonomi Buat Rupiah Menguat

GridStar.ID - Baru-baru ini beredar kabar bahwa fasilitas publik akan kembali dibuka pada Juni mendatang.

Sejumlah fasilitas publik tersebut termasuk pasar, sekolah, hingga mall.

Menjawab simpang siurnya kabar tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral mengungkapkan kebenaran informasi yang beredar.

Baca Juga: Aji Mumpung Tawarkan APD Seharga 1 Juta Rupiah, Perusahaan Ternama Kena Amuk Ganjar Pranowo Sampai Singgung Tak Punya Rasa Cinta Tanah Air: Saya Cabut Izinnya!

Melansir dari Kompas.com, ia menegaskan, hal tersebut merupakan rencana yang baru direalisasikan jika ada kemajuan signifikan dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).

"Salah satu syaratnya adalah penurunan pasien positif selama 14 hari berturut turut sampai kemudian tak ada penambahan pasien positif lagi," kata Donny kepada Kompas.com, Sabtu (09/05).

Oleh karena itu, Donny menyebutkan, saat ini pemerintah berupaya keras agar penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa berjalan efektif.

Baca Juga: Bak Penebus Dosa dari Kasus Ikan Asin, Pablo Benua dan Rey Utami Salurkan Bantuan 1 Miliar Rupiah, Terungkap Alasan Penulisan Nominal Bantuan Bagi Masyarakat Terdampak Corona

Mulai dari bagaimana protokol kesehatan dijalankan, penegakan hukum dilakukan terukur, serta dipatuhinya larangan mudik.

"Apakah Juni sudah bisa dilonggarkan atau tidak, kita tidak tahu. Kita tak mau terjadi second wave (gelombang kedua)," kata Donny.

Melansir dari TribunBisnis, menurut epala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif kelihatannya masih akan membayangi pergerakan aset berisiko hari ini.

Baca Juga: Bak Angin Segar bagi Indonesia Usai Pandemi Corona Berakhir, Hutang Rp 43 Ribu Triliun Menanti Amerika, Begini Nasib Rupiah ke Depan di Tengah Krisisnya Ekonomi Paman Sam!

Sebab, pasar menyambut positif pembukaan kembali aktivitas perekonomian di beberapa negara pandemi seiring dengan melandainya kasus positif covid-19.

"Dengan aktifnya kembali perekonomian diharapkan kondisi ekonomi bisa segera membaik," ujarnya di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Namun, ia menjelaskan, pasar masih mewaspadai perkembangan pandemi dan dampak buruknya terhadap kondisi ekonomi yang bisa kembali menekan harga aset berisiko.

Baca Juga: Aamir Khan Disebut-sebut sebagai Sosok Dermawan di Balik Beredarnya Video Viral Bagi-bagi Uang Jutaan Rupiah di Dalam Tepung, Berikut Faktanya

Kendati demikian, lanjut Ariston, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan menguat hari ini.

"Rupiah berpotensi menguat hari ini dengan sentimen positif pembukaan ekonomi tersebut dengan potensi kisaran Rp 14.800 hingga Rp 15.150," pungkasnya. (*)

Source : kompas Tribun Bisnis

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x