GridStar.ID - Didi Kempot telah capai masa kejayaannya satu tahun terkahir.
Karya-karyanya berhasil memikat hati para milenial dengan lagu-lagu patah hatinya.
Bahkan, sang musisi legendaris tersebut mendapat julukan The God Father of Broken Heart.
Baca Juga: Tak Pernah Terbuka Soal Rahasia Dapur Rumah Tangganya, Didi Kempot Ternyata Punya Seorang Putri yang Meninggal Lebih Dulu, sang Legendaris Pilih Dimakamkan di SampingnyaDi tengah puncak kejayaan kariernya Didi Kempot menghembuskan napas terakhir.Kepergiannya menguak fakta tentang karyanya yang telah menekuni musik selama 30 tahun.Ternyata selama ini, Didi Kempot ciptakan lagu kurang lebih 700.
Melansir Nakita.id, "Sepanjang saya tahu tentang wawancara-wawancara saya dengan beberapa stasiun televisi sampai 700 lagu," ungkap Bens Leo seorang pengamat musik dalam video di akun Youtube KompasTv.Menurut Bens, 700 lagu tersebut merupakan warisan yang harus dijaga dan diamankan oleh ahli waris dari Didi Kempot."Nah, yang menajadi masalah besar, apabila itu benar sampai 700 lagu maka ahli waris itu harus mengamankan karya-karya ini. Karena yang menjadi hits kan tidak sampai 50an atau 100an lagu," tambahnya.
Baca Juga: Bak Keraton, Begini Klasiknya Fasad Rumah Masa Kecil Didi Kempot yang Jadi Saksi Bisu Lahirnya Legenda The Godfather of Broken Heart, Ramai PelayatBens juga mengatakan, mengamankan karya Didi merupakan pekerjaan yang cukup besar dan wajib dilakukan oleh para ahli warisnya.Bukan hanya ahli waris, akan tetapi menurut Bens negara juga harus berperan dalam mengamankan karya-karya dari Didi Kempot."Maka dalam hal ini merupakan pekerjaan besar ahli bagi warisnya, baik itu istri, dan putri satu-satunya. Sebab berdasarkan Undang-Undang hak cipta no.28 tahun 2014 menyatakan karya cipta yang melekat pada sang penciptanya itu diamankan. Negara pun harus hadir dalam mengamankan ini," tegas Bens.
Baca Juga: Lengkap, Ini Biodata Didi Kempot, Perjalanan Karier Idola Sobat AmbyarHal tersebut harus dilakukan karena menurut Bens, karya Didi Kempot merupakan suatu aset yang berharga dan harus dijaga."Mas Didi ini kan aset, bayangkan saja lagu dalam bahasa jawa lokal tai populer secara nasional lintas budaya, lintas agama, dan lintas usia dikuasai," tutup Bens. (*)