“Sejak melebarnya virus corona (Covid-19), fenomena konsumsi hewan liar dan ancaman besar yang tersembunyi di baliknya telah menarik perhatian masyarakat luas,” kata Standing Committee of the National People’s Congress (NPC) kepada CCTV Senin (24/2) lalu, dikutip dari SCMP via Kompas.com.
Pengonsumsian hewan liar bahkan dikaitkan oleh WHO sebagai penyebab terjadinya epidemik SARS 17 tahun lalu yang menewaskan lebih dari 800 orang di seluruh dunia.
Menurut WHO, sebanyak 70 persen patogen penyebab terjadinya penyakit global yang telah ditemukan dalam 50 tahun belakangan berasal dari hewan.
Beberapa pecinta lingkungan dan pelestari alam di dunia juga menyambut baik keputusan pemerintah China akan pelarangan perdagangan dan konsumsi hewan liar.
Namun rupanya, menilik situasi dibukanya kembali pasar hewan liar di China, maka kebijakan itu hanya bersifat sementara.(*)