Tanggapan BPJS Ketenagakerjaan, Usai Bjorka Kembali Muncul dan Diduga Bocorkan 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan

Selasa, 14 Maret 2023 | 13:33
KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto

Tangkapan layar pesan dari Bjorka, penjual data 1,3 miliar nomor HP pelanggan Indonesia, kepada Kominfo.

GridStar.ID - Hacker dengan nama Bjorka kembali membuat publik gempar.

Bjorka kembali muncul dan mengungkap dirinya memiliki data milik instansi Indonesia.

Ia mengaku memiliki 19 juta data BPJS Ketenagakerjaan.

Hal ini disampaikannya melalui unggahan di situs Breached Forum pada Minggu (12/03) pukul 09.37.

"BPJS KETENAGAKERJAAN INDONESIA 19 MILLION", Bjorka menjual data ini seharga 10.000 dollar AS dalam bentuk Bitcoin.

"BPJS Ketenagakerjaan is a government organization that provides worker welfare services. The Employment Social Security Administration or BPJS Ketenagakerjaan is a substitute for PT Jamsostek (Persero). Its job is to provide social security protection for Indonesian workers, both formal and informal workers," tulis Bjorka.

(BPJS Ketenagakerjaan adalah organisasi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan pekerja. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan merupakan pengganti PT Jamsostek (Persero). Tugasnya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia, baik tenaga kerja formal maupun informal.)

Bjorka mengklaim jika data sebesar 5 GB atau 1 GB terkompresi tersebut merupakan peretasan pada Maret 2023.

Data tersebut terdiri dari nama, email, nomor induk kependudukan, nomor telepon, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat kerja dan yang lain.

Ia juga melampirkan 100.000 sampel dari 19 juta data yang diretas.

Baca Juga: Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan di 5 Bank Ini, Bisa Pilih yang Paling Terdekat!

Terkait dengan dugaan data yang diretas tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun memberikan tanggapan.

Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, pihaknya saat ini segera melakukan koordinasi dan investasi detail yang melibatkan beberapa pihak.

"Berdasarkan contoh data yang disebarkan, kami sedang melakukan verifikasi terhadap validitas data yang diklaim sebagai data peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya dikutip dari Kompas.com pada Selasa (14/03).

Mereka juga akan berusaha untuk menguatkan sistem keamanan, dan akan menindaklanjuti hal ini dengan serius.

"Update perkembangan tentang kejadian ini akan kami laporkan kepada publik secara berkala," kata dia. (*)

Editor : Hinggar

Baca Lainnya