Diprotes Karena Harga Tiket Kereta Mahal, KAI Akhirnya Angkat Bicara

Senin, 30 Januari 2023 | 13:31
instagram

Kereta Api

GridStar.ID-Media sosial Twitter sedang diramaikan keluhan terkait harga tiket kereta api (KA) jarak jauh yang dinilai semakin mahal. Harga tiket kereta api jarak jauh untuk kelas eksekutif pun disebut sudah setara dengan harga tiket pesawat.

Dilansir dari Kompas.com, keluhan terkait harga tiket mahal itu muncul sebagai buntut dari viral sebuah unggahan foto bergambar pita hitam bertuliskan "Pray for Justice and Honesty in KAI", atau artinya "Berdoa untuk Keadilan dan Kejujuran di KAI".

Salah satu akun Twitter yang mengunggahnya yakni @tanyakanrl. Akun tersebut menanyakan apa yang sedang terjadi di KAI sehingga foto tersebut tersebar, namun banyak netizen yang justru mengaitkannya dengan kenaikan harga tiket kereta api.

Salah satu akun Twitter @R**_27 membalas postingan tersebut dengan bercerita bahwa dirinya yang semula ingin berlibur ke Malang menggunakan kereta api, namun berubah destinasi menjadi ke Bali dengan naik pesawat.

Perubahan itu dikarenakan harga tiket kereta api dari Jakarta ke Malang untuk kelas eksekutif hampir setara dengan harga tiket pesawat ke Bali. Menurut foto yang dia unggah, harga KA ke Malang berkisar Rp 665.000-Rp785.000, sementara tiket pesawat ke Bali berkisar Rp 767.700-Rp 778.052.

"Tiket mahal tapi fasilitas yang didapet gitu2 aja, gue yang mau liburan ke malang sampe mikir2 pas liat tiket kereta apalagi kelas eksekutif wkwk akhirnya lebih milih pesawat ke bali karena beda dikit doang harganya," cuit akun @R**_27.

Adapula akun @qdec**ber yang mencuit foto perbandingan harga tiket kereta api kelas eksekutif dan pesawat rute Surabaya-Jakarta. Menurut foto yang diunggahnya, harga KA dari Surabaya ke Jakarta berkisar Rp 705.000-Rp765.0000, sementara tiket pesawat dengan rute yang sama berkisar Rp 618.000-Rp 719.600.

Mahalnya harga tiket kereta itu pun ditimpali oleh netizen lainnya, bahkan tak jarang yang menyarankan untuk menggunakan sleeper bus ketimbang kereta api.

"Astagfirullah. Mahalnya ke malang. Terakhir tahun lalu eksekutif 445 ribu. Itu kok sampe 700??? Edyaan," cuit akun @brunell**chia.

Baca Juga: Simak Cara Dapat Diskon Tiket Kereta Api untuk Para Alumni 6 PTN Ini

"Eh bener bgt. Taksaka yang tadinya 300an jg sekarang jadi 500an. Gile emg," cuit akun @seman**kalis tentang harga KA rute Jakarta-Yogyakarta tersebut.

"Kalo mau ke malang dari jakarta dan mempertimbangkan kereta eksekutif, saranku coba cek bis suite class deh. Harganya paling 600an uda bisa rebahan dapet roti, makan skali, dan beberapa bis uda ada tv dan bisa netflix juga. Jauh lebih worthit dengan harga yang mirip," timpal cuitan akun @Grid**ckk.

Tanggapan KAI soal Harga Tiket Kereta Api Mahal

Terkait ramainya keluhan mengenai harga tiket kereta api yang semakin mahal, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, harga tiket atau tarif KA komersial memang bersifat fluktuatif menyesuaikan dengan permintaan (demand) dari pelanggan.

"Tarifnya juga kami pastikan selalu berada dalam tarif batas bawah (TBB)- tarif batas atas (TBA) yang telah ditetapkan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (28/01).

Sementara untuk KA yang bersifat PSO atau kewajiban pelayanan publik, yang berarti mendapatkan subsidi dari pemerintah, maka tarifnya selalu tetap sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Menurut Joni, untuk KA komersil, perusahaan pada dasarnya memberikan alternatif dengan menyediakan banyak pilihan tiket KA dalam berbagai kelas dan subkelas. Tujuannya, agar pelanggan dapat memilih tarif yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya.

KAI juga menyediakan tarif khusus di mana pelanggan dapat membeli tiket dengan tarif lebih murah khusus untuk rute dan beberapa KA tertentu. Tiket dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access atau loket stasiun maksimal 2 jam sebelum keberangkatan.

"Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, KAI juga rutin menyediakan event promo diskon tiket serta menyediakan tarif reduksi (potongan harga) bagi lansia, infant (bayi), dan berbagai instansi lainnya," tutup Joni.

(*)

Editor : Hinggar

Baca Lainnya