GridStar.ID - Kasus covid-19 terus melandai dan terkendali sejak beberapa waktu terakhir.
Kasus covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.200 per hari, sangat menurut dibandingkan kasus harian 56 ribu dan 64 ribu saat munculnya varian Delta dan Omicron.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengungkapkan untuk mengakhiri pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di akhir tahun.
"Kemarin kasus harian kita berada di 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PPKM. Perjalanan seperti itu, harus kita ingat betapa sangat sulitnya," ujar Presiden Joko Widodo pada Rabu, (21/12/2022) dilansir dari Kompas.com.
Namun, kekhawatiran akan waktu mengakhiri PPKM ini diungkap Epidemiolog Griffith Univerisity Dicky Budiman.
Menurutnya, meski kurfa covid-19 melandai namun ada potensi long covid.
Sebaiknya, pencabutan PPKM dilakukan setelah Natal dan Tahun Baru menurut Dicky Budiman.
"Masalah dari Covid-19 ini bukan berhenti di statusnya, tapi ada potensi long Covid-19 yang akan menurunkan SDM. Maka kalau PPKM ini mau dicabut, ya tunggulah setelah Natal dan Tahun Baru (Nataru)," imbuhnya.
Dicky juga mengungkap catatan penting pencabutan PPKM ini.
Menurutnya, vaksinasi primer pada anak-anak meningkat maka bisa dilakukan pencabutan PPKM.
Sebab, pencabutan PPPKM harus diimbangi proteksi dan imunitas kuat.
"Kemudian vaksinasi booster setidaknya 50 persen dan itu bukan hanya di lansia, tapi termasuk pekerja kesehatan atau komorbid yang masuk kategori risiko," bebernya.
"Kesabaran itu harus dijaga.
Jadi sekali lagi arah tujuan pengendalian kita adalah menuju ke terkendali. Setidaknya upaya kita tetap memperkuat modal imunitas," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Simak Syarat Terbaru Naik Pesawat saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023