GridStar.ID - Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menggelar acara tedak siten untuk Ameena.
Acara tedak siten ini digelar pada Minggu (25/09).
Tedak siten sendiri merupakan acara tradisi adat asal Jawa.
Dikutip dari Kompas.com, tedak siten adalah bentuk penghormatan terhadap bumi tempat anak mulai belajar menginjakkan kaki di tanah.
Tedak siten memiliki makna dari kata tedak yang berarti melangkah dan siten yang berarti tanah atau bumi.
Jadi tedak siten bermakna melangkah di bumi.
Upacara ini menggambarkan pengharapan orang tua agar kelak anaknya siap dan sukses menapaki kehidupan.
Ada beberapa perlengkapan yang disiapkan untuk upacara tedak siten yang memiliki makna yang berbeda-beda.
Berikut ini beberapa jenis pelengkapan yang disiapkan untuk tedak siten:
Baca Juga: Tedak Sinten Ameena Minta Mikrofon Atta Halilintar, Anak Aurel Hermansyah Ikuti Jejak Krisdayanti?
1. Jadah tujuh warna
Jadah terbuat dari ketan, kelapa muda, dan garam sehingga cita rasanya gurih.
Ada tujuh warna jadah, yaitu putih, merah, hitam, kuning, biru, jingga, dan ungu.
Makna jadah adalah simbol kehidupan yang dilalui anak yang mulai menapaki kaki hingga dewasa.
Tujuh warna tadi disusun dari warna gelap sampai terang yang melambangkan semua masalah yang akan dilalui selalu ada penyelesaiannya.
2. Jenang bluwok
Jenang bluwok terbuat dari tepung beras sebagai lambang ujian untuk menghadapi berbagai kesulitan hidup.
3. Nasi tumpeng dan ingkung pithik (ayam kampung utuh)
Nasi tumpeng dilengkapi dangan sayur kacang panjang, sayur kangkung, dan kecambah.
Nasi tumeng bermakna sebagai permohonan orang tua agar kelak bayi menjadi anak yang berguna.
Sayur kacang panjang sebagai lambang umur panjang, sayur kangkung sebagai lambang kesejahteraan, dan kecambah sebagai lambang kesuburan.
4. Jajanan pasar
Jajanan pasar atau jajanan tradisional memiliki makna bahwa nantinya anak harus memberikan manfaat untuk lingkungannya.
Nantinya, jajanan pasar akan dibagi-bagikan kepada tamu yang datang dalam upacara tedak siten.
5. Kurungan ayam
Kurungan ayam yang telah dihias dilengkapi dengan berbagai barang pilihan di dalamnya, seperti uang, alat tulis, cermin, dan sebagainya.
Anak akan dimasukkan ke dalam kurungan dan dibiarkan mengambil salah satu benda yang terdapat di dalam kurungan itu.
Benda yang diambil akan menggambarakan pekerjaan anak kelak saat dewasa.
6. Tangga (ondho)
Tangga atau ondho (bahasa Jawa), tangga ini dibuat dari tebu wulung atau tebu arjuna berwarna ungu.
Dalam bahasa Jawa tebu kependekan dari anteping kalbu yang bermakna kemantapan hati.
Tangga ini terdiri dari tujuh anak tangga yang bermakna selangkah-selangkah dalam memulai kehidupan dewasa.
Penggunaan tebu arjuna supaya bayi memiliki sifat tokoh arjuna, tokoh pewayangan yang memiliki sikap tanggung jawab.
7. Kembang setaman
Kembang setaman bisanya terdiri dari bunga melati, mawar, dan kenanga.
Makna kembang setaman ini adalah saat anak telah berhasil berjalan sendiri diharapkan membawa keharuman bagi orang tua dan lingkungannya.
Kembang setaman dilengkapi dengan bokor yang berisi air dan undhik-undhik.
Air dalam bokor berasal dari tujuh sumber mata air yang berbeda.
Undhik-undhik adalah beras yang telah diwarnai dengan kunyit lalu dicampur dengan uang logam dan bunga.
Pada saat upacara, undhik-undhik akan disebar untuk diperebutkan oleh anak-anak. Maknanya agar bayi menjadi orang yang baik hati dan dermawan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulTedak Siten, Upacara Adat Jawa Tengah, Tujuan, Latar Belakang, dan Prosesi