GridStar.ID - Nikita Mirzani mengaku lelah diminta untuk bolak-balik menjalani wajib lapor.
Ia diminta untuk melakukan wajib lapor setiap Senin dan Kamis atas laporan kasus yang dilakukan Dito Mahendra.
Dito Mahendra diketahui melayangkan laporan atas kasus dugaan pencemaran nama baik.
Selalu menjalani wajib lapor, Nikita Mirzani mengkritik sikap Dito Mahendra.
Ia menilai tak adil karena Dito Mahendra tak datang untuk menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Seperti diketahui Dito Mahendra menjadi saksi atas kasus dugaan penyekapan dengan terlapor Nindy Ayunda.
Ia diketahui telah mangkir dua kali untuk menjalani pemeriksaan kepolisian.
Sedangkan Nikita Mirzani kini harus menjalani wajib lapor usai menjadi tersangka atas laporan Dito Mahendra.
"Aku yang pengin ini (wajib lapor) terakhir. Karena, buat aku enggak fair, karena pelapor juga, si Dito Mahendra ini dipanggil ke Polres Jakarta Selatan dua kali dengan alasan tidak patut saja tidak apa-apa," kata Nikita Mirzani.
"Lho, ini sudah dikasih contoh, Nikita Mirzani patut, wajib lapor Senin dan Kamis, pagi-pagi kadang nyetir sendiri, pagi-pagi buta. Karena kan kalau sudah mulai siang, Serang ini cukup padat, hampir macet. Jadi, aku sudah enggak mau wajib lapor lagi," lanjutnya.
Nikita Mirzani mengungkap empat syarat jika penyidik mau menangkapnya.
Pertama ia meminta agar penangkapan tak dilakukan saat subuh dan di saat ia berada di tempat umum atau di depan anak.
Selain itu ia juga meminta agar Nindy Ayunda dan Dito Mahendra juga ditangkap.
Bahkan ia meminta agar nantinya satu sel dengan Nindy Ayunda.
"Ketiga, penjarakan dulu Nindy Ayunda dan Dito Mahendra. Keempat, baru penjarakan aku. Tapi, habis itu aku minta satu sel sama Nindy Ayunda," ujar Nikita Mirzani. (*)