Kini Terus Diterpa Banyak Masalah, Siapa yang Menyangka Jika Diam-Diam Hotman Paris Sempat Ingin Minum Racun untuk Akhiri Hidup, Sang Pengacara Miliki Musuh Besar dalam Dunia Hukum

Senin, 27 Juni 2022 | 12:45
Instagram @hotmanparisofficial

Hotman Paris

GridStar.ID-Siapa yang tak mengenal Hotman Paris Hutapea?

Pengacara kondang yang kerap membela banyak kasus para artis Indonesia.

Tak hanya dikenal sebagai pengacara para artis, Hotman Paris sejatinya merupakan pengacara Internasional di bidang kepailitan.

Tak sedikit kasus yang pernah dimenangkannya di pengadilan baik itu soal perdata maupun pidana.

Pundi-pundi uang yang diraihnya baik dalam bentuk mata uang dolar maupun rupiah tak sedikit nilainya jika menang.

Saat ini Hotman Paris Hutapea memang dikenal merupakan salah satu pengacara top di Indonesia.

Dalam sebuah video acara Mata Najwa beberapa waktu lalu, Hotman Paris pernah mengaku mendapat success fee (upah) terbesarnya senilah 12 Juta dollar Amerika Serikat saat menangani kasus tambang terbesar di Indonesia.

Dikutip dari biografiku.com, Hotman Paris Hutapea merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung.

Setelah lulus, Hotman Paris Hutapea bekerja di Kantor pengacara OC Kaligis pada tahun 1982. Saat itu ia menerima gaji sekitar 182 ribu perbulan.

Tak lama bekerja di kantor OC Kaligis, Hotman Paris kemudian pindah bekerja di kantor pengacara Adnan Buyung Nasution. Disana ia masuk melalui serangkaian tes dengan mengalahkan banyak pesaing.

Baca Juga: Sosok Pengacara Senior Ini Sesumbar Kantongi Bukti Video Panas Hotman Paris dan Iqlima Kim, Sang Mantan Aspri Dibuat Ketar-Ketir Berbalik Bantah Dilecehkan, Kok Bisa?

Sekitar tiga bulan bekerja di kantor Adnan Buyung, Hotman Paris Hutapea diterima bekerja di Bank Indonesia tanpa melalui tes atas tawaran dari Prof. Subekti.

Hotman Paris Hutapea pun meninggalkan kesempatan untuk bekerja lebih lama di Kantor Pengacara Adnan Buyung.

Dalam Biografi Hotman Paris Hutapea, diketahui ia hampir bunuh diri menenggak racun karena frustasi bekerja Bank Indonesia seperti yang dilansir dari tribunnews.com.

Ia akhirnya memilih meninggalkan karirnya di bank Indonesia pada tahun 1982.

Ia pun kembali melamar pekerjaan ke berbagai kantor pengacara ternama. Saat itu, Hotman Paris Hutapea diterima bekerja di kantor pengacara Makarim & Taira.

Kantor pengacara Makarim & Taira merupakan salah satu kantor pengacara ternama di Jakarta yang dikelola oleh Nono Anwar Makarim,adalah ayah dari pendiri Gojek Nadiem Makarim.

Setelah itu ia kemudian ke Australia dan magang di kantor pengacara disana. Ia juga menyelesaikan pendidikan master ilmu hukumnya di University of Technology Sidney, Australia pada tahun 1990.

Di Australia, dari tahun 1987 hingga 1998, Hotman Paris bekerja kantor pengacara Free Hill Hollingdale & Page, Sidney.

Disana Ia banyak menangani kasus selama bekerja disana. Hal ini membuat ia kaya akan pengalaman.

Baca Juga: Sempat Tuding Dilecehkan Oleh Hotman Paris, Iqlima Kim Bantah Telah Buat Laporan Polisi dan Pecat Razman Nasution Sebagai Kuasa Hukumnya, Ini Alasannya

Setelah sukses berkarir di Sydney, Australian. Hotman Paris kemudian kembali ke Indonesia.

Ia membuka kantor hukum sendiri yang bernama Hotman Paris Hutapea & Patners yang berada wilayah Kelapa Gading, Jakarta pada tahun 1999.

Saat krisis moneter melanda Indonesia itulah Hotman Paris Hutapea kebanjiran order untuk menangani kasus pailit.

Dalam acara di Mata Najwa, Hotman Paris Hutapea mengaku bisa mengantungi jutaan dollar setiap 3 bulan sekali.

Kini Hotman Paris Hutapea memiliki banyak julukan.

Salah satunya adalah pengacara 30 Milliar.

Julukan itu didapat dari wartawan infotainment yang menghitung seluruh barang yang ia kenakan setiap pergi.

Ternyata barang-barang yang dikenakan Hotman Paris Hutapea bisa lebih dari Rp 30 milliar.

(*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Tribun-Medan.com