Tausiyah Ramadan Ustaz Adi Hidayat Tentang Keutamaan Puasa di Bulan Syawal, Pahalanya Tak Kalah Besar dari Ibadah Ramadan

Minggu, 01 Mei 2022 | 04:03
dok.Kompas.com

Jadwal buka puasa hari ini

GridStar.ID - Bagaimana hukimnya puasa Syawal?

Simak yuk tausiyah ramadan 2022 Ustaz Adi Hidayat tentang puasa Syawal.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, puasa selama 6 hari di bulan Syawal ini menjadi salah satu anjuran ibadah sunah.

Pahala berpuasa Syawal juga sangat besar.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan, seseorang yang berpuasa Syawal selama enam hari berturut-turut maka pahalanya seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun.

Rasulullah SAW bersabda:

مَن صامَ رَمَضانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتًّا مِن شَوَّالٍ، كانَ كَصِيامِ الدَّهْر

Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim: 1164)

Pertanyaan yang sering muncul dari masyarakat ialah, apakah puasa Syawal boleh dijeda, atau harus berurutan?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hal tersebut dalam sebuat taklim kajian yang ditayangkan di kanal YouTube Muslimah Hijrah ID.

Baca Juga: Tausiyah Ramadan 2022 Buya Yahya, Apa Hukumnya Bayar Zakat Fitrah dengan Uang? Ini Penjelasannya

Pendakwah kelahiran Pandeglang, Banten 36 tahun silam ini menjelaskan, umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa Syawal diberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang.

Yakni antara tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.

"Nabi memberikan kelonggaran dimulai dari awal Syawal sampai akhir bulan Syawal," ujarnya.

Ia mengatakan tidak ada pembenaran dalam syariat Islam bagi umat Muslim yang menjalankan puasa Syawal sejak 1 Syawal.

Hal ini lantaran pada tanggal itu umat Muslim dianjurkan melaksanakan salat Idul Fitri dan diharamkan untuk berpuasa.

"Tidak dibenarkan puasa Syawal di hari pertama (bulan Syawal), itu hukumnya haram."

" Puasa Syawal itu bisa dimulai hari ke 2 hingga akhir bulan Syawal," sambung Ustaz Adi Hidayat.

"Kalau nggak berpuasa juga tidak apa-apa, karena ini merupakan puasa sunah," bebernya.

Sejatinya bukan merupakan suatu syarat yang harus dikerjakan mau mengerjakan secara berurutan atau dijeda.

Baca Juga: Tausiyah Ramadan Ustaz Abdul Somad Tentang Zakat Fitrah dan Waktu Pelaksanaan hingga Tata Caranya, Cek Juga Dilafalkan Doa Menerima Zakat Fitrah

Jika melaksanakannya secara terpisah juga tidak ada masalah.

Namun jika dilaksanakan secara berurutan juga tidak apa-apa.

Semakin cepat melakukan puasa sunah Syawal, maka akan semakin baik.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Maidah ayat 48 dan QS Al Imran ayat 133:

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

“Berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah: 48)

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133). (*)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Hukum Puasa Syawal Tak Berurutan, Ustadz Adi Hidayat Angkat Bicara

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Tribun Banjarmasin