GridStar.ID - Simak yuk tausiyah ramadan Gus Baha.
Semakin banyak pahala, salat tarawih menjadi salah satu ibadah yang dilakukan setiap bulan ramadan.
Namun, bagaimana orang yang bekerja saat waktu salat tarawih?
Gus Baha menjelaskan pilih mana bekerja di malam hari atau tarawih di bulan puasa Ramadhan.
Sebab, menurutnya banyak profesi seseorang yang bekerja di waktu malam.
Sedangkan malam hari juga sebagai waktu untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah saat bulan Ramadhan.
KH Ahmad Baharuddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha itu pun menjelaskannya.
Sebagaimana dikutip Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube Hobi Ikan Official diunggah pada 25 April 2020.
Dia mengingatkan untuk tidak berlebihan dan tidak memaksakan umat muslim yang lain susah menjalani syariat Islam.
Sebagaimana diketahui bahwa di bulan Ramadhan tentunya ada shalat tarawih yang hukummnya sunnah.
"Jangan sampai jemaah kehilangan nafkah yang nantinya menyalahkan shalat," jelasnya.
Menurut Gus Baha, jangan sampai momen Ramadhan ini justru memberatkan umat muslim lain yang berhalangan.
Menjadi terpaksa menjalani ibadah shalat tarawih berjemaah di masjid.
"Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam.
Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadhan:
"Rugi, Ramadhan hanya setahun sekali kok nggak shalat tarawih di masjid berjamaah. Itu namanya tak menghargai perasaan orang," jelas Gus Baha.
Dia mengatakan di luar sana ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati.
"Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja," ulas Gus Baha.
Gus Baha melanjutkan hukum menjalani ibadah tarawih itu sunnah sedangkan mencari nafkah itu wajib.
"Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib.
Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang paling utama," terang Gus Baha.
Dia menegaskan, dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai shalat tarawih.
Namun beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari shalat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib.
Bahkan dalam hal shalat wajib, Gus Baha mewanti-wanti agar imam shalat jangan terlalu lama membaca bacaan shalat.
"Kanjeng Nabi itu sangat suka shalat. Suatu saat ketika Kanjeng Nabi mengimami shalat, beliau mendengar bayi menangis.
Lalu Kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat sholatnya. Khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya.
Gus Baha juga pernah disowani oleh kyai yang mengeluh karena jamaahnya tak bertambah.
Sambil tertawa Gus Baha menjawab, "loh jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat," tegas Gus Baha.
"Loh, kok bisa Gus? timpal kyai yang sedang sowan kepada Gus Baha.
Kamu kan mengajarkan supaya orang berbuat baik kepada keluarganya.
Mungkin orang yang tidak mengaji itu sedang mempraktekkan ajaran itu.
Dia mungkin sedang makan nasi berkat dengan keluarganya.
Kamu kan mengajarkan supaya orang mencari nafkah yang halal.
Nah, orang yang tidak datang itu mungkin sedang bekerja mencari nafkah yang halal untuk kehidupan keluarganya," sebut Gus Baha.
"Masak sih, Gus? tanya kyai tersebut yang semakin penasaran dengan penjelasan Gus Baha.
Loh kamu itu dikasih tahu kok gak percaya.
Makanya, jadi kiai itu yang bijak. Kyai itu penyangga umat banyak.
Kalau mau bikin kajian, ya jangan saat orang bekerja.
Jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah," kata Gus Baha.
Tetapi bagi mereka yang bukan bekerja di malam hari ada baiknya melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid.
Sebab, amalan tersebut mendapatkan pahala dari Allah SWT bilamana dikerjakan.(*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul "Pilih Mana Kerja Saat Malam Hari atau Tarawih di Bulan Puasa Ramadhan, Ini Kata Gus Baha"