Antrean Ibu-Ibu Dampak Kelangkaan Minyak Goreng Dikomentari Megawati: Saya Sampai Elus Dada, Kalau Disuruh Gitu Emoh Saya

Jumat, 18 Maret 2022 | 19:15
Tribunnews

Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri

GridStar.ID - Baru-baru ini pendapat Megawati Sukarno Putri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menuai sorotan.

Pasalnya, Megawati mengkritik ibu-ibu yang antre demi minyak goreng yang tengah langka.

Megawati mengaku tidak mau mengantre panjang untuk mendapatkan minyak goreng.

Dirinya akan memilih opsi masak dengan cara lain.

"Saya ngeliatin ibu-ibu beli minyak itu, saya sampai ngeliatin. Kalau saya ini disuruh gitu sama almarhum suami saya, emoh aku. Lebih baik saya masak di rumah, direbus kek, dikukus kek," ujar Megawati seperti dikutip dari webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan Youtube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Namun, ia tak menampik pentingnya komoditas minyak goreng di dalam rumah tangga di Indonesia. Meski demikian, menurut dia, minyak goreng bukanlah kebutuhan primer.

"Nanti dipikirnya saya tidak membantu rakyat kecil. Lho padahal, ini kebutuhan apa tidak? Sebetulnya ini kan bukan primer sebetulnya, kalau mikirnya kita kreatif," ujar mantan Presiden RI itu.

Ia pun juga menyatakan prihatin terhadap polemik minyak goreng yang terjadi di dalam negeri.

Namun demikian, Megawati mengaku tak begitu mempermasalahkan soal kelangkaan atau harga dari komoditas sembako tersebut.

"Sampai saya kalau sekarang kita melihat, hebohnya minyak goreng ini. Saya sampai ngelus dada. Saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu apakah hanya menggoreng kok sampai begitu rebutannya? Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa nggak ada? Itu menu Indonesia juga lho. Lha kok sampai njelimet gitu," kata Mega.

Baca Juga: Stok Minyak Goreng Tidak Lagi Langka, Harga Meroket Nyaris Rp 50 Ribu, Berikut Daftar Harga Barunya

Minyak Mahal

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberlakukan kebijakan baru untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Otomatis, harga eceran minyak goreng kemasan akan dilepas ke mekanisme pasar.

Hal ini yang membuat minyak goreng mendadak berlimpah, tetapi harganya meroket.

"Pada 16 Maret telah ditentukan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 yang mencabut Permendang Nomor 06 tentang harga eceran tertinggi minyak goreng dan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 tersebut baru dan sudah diundangkan," kata Lutfi dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (17/3/2022).

Meski HET minyak goreng kemasan dicabut, pemerintah tetap menerapkan HET minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram yang akan disubsidi melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit.

Kebijakan pencabutan HET ini diberlakukan pemerintah setelah sebelumnya masyarakat dihadapkan pada krisis minyak goreng.

Stok yang sedikit membuat masyarakat harus rela antre berjam-jam dan berdesak-desakan untuk mendapatkannya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lihat Ibu-ibu Antre Beli Minyak Goreng, Megawati: Kalau Disuruh Gitu, Emoh Aku"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya