GridStar.ID-Mantan Putri Indonesia sekaligus politikus Angelina Sondakh kini sudah tidak pernah lagi terdengar kabarnya.
Hal tersebut dikarenakan dirinya kini tengah mendekam di Rutan Pondok Bambu.
Benar saja, Angelina akhirnya terbukti bersalah hingga akhirnya divonis 10 tahun penjara usai kepergian sang suami.
Inilah sosok Lucky Sondakh, ayah Angelina Sondakh yang cerita, pasrah dan mengaku ikhlas saat mendengar anaknya harus dipenjara.
There is no everlasting friends but only interest.
Artinya, tidak ada teman yang abadi, melainkan hanya kepentingan.
Kutipan buku "Il Principe" (Sang Penguasa) karya teoritis politik Italia abad ke-15 Niccolo Machiavelli, kini sudah dibuktikan sendiri oleh artis Angelina Sondakh.
Pernyataan yang disampaikan ulang oleh sang ayah, Lucky Sondakh, benar-benar terjadi kepada sang putri.
Kini, Anggie, sapaan Angelina Sondakh melalui curhatnya di kanal YouTube Keema Entertainment, Selasa (08/03), jera terjun lagi ke dunia politik.
“Makanya Anggie sudah enggak mau lagi ke politik Dad. Kalau dengar kata politik, rasanya... sudahlah Angie mau dengar nasihat dari Daddy,"
"AngGie mau coba cari jalan, insya Allah ada jalannya,” ungkap Angelina Sondakh kepada sang ayah, dikutip dari Tribun Seleb.
Ibunda Keanu Massaid ini lebih memilih untuk mendengarkan nasihat sang ayah untuk tidak coba berkecimpung lagi ke dunia yang mengantarkannya ke penjara.
Selama 10 tahun mendekam di penjara, Angelina Sondakh memetik banyak hidayah dan hikmah sebagai pelajaran untuk hidup menjadi lebih baik.
"Apapun yang Angie lakukan, apapun perbutan orang ke Anggie, Anggie merasa sepuluh tahun ini dapat hidayah," katanya.
Tak hanya itu, kasus korupsi Wisma Atlet yang menerpanya satu dekade silam jadi pelajaran tambahan, khususnya terkait persahabatan dengan rekan-rekan politiknya.
“Dapat hikmah luar biasa bahwa persahabatan itu tidak mesti karena kepentingan,” sambung Angelina Sondakh.
Sebelum terjerat kasus dan jadi narapidana, banyak orang mencari dan menyanjungnya.
Namun semua berbalik ketika dia resmi ditetapkan sebagai terpidana kasus korupsi.
Teman-teman di dunia politik perlahan-lahan mulai menghilang bak tak memedulikannya, seiring waktu.
Angelia Sondakh melanjutkan, hanya kedua orangtuanya, khususnya sang ayah yang setia membesuknya saat mendekam di terungku.
“Satu tahun masih datang, dua tahun tinggal 50 persen, tiga tahun menghilang. Hanya my dad yang setia mengunjungi saya seminggu tiga kali,” bebernya.
Pernyataan Nicollo Machiavelli, bapak politik modern dunia tentang sifat politik kini terbukti pada Angelina Sondakh.
Lucky Sondakh ingat betul, orang-orang menyudutkan dan menjerumuskan sang putri ke dalam perbuatan fatal.
Dia menggambarkan di dunia politik, seseorang bakal berhadapan dengan serigala berbulu domba.
“Di dalam politik, enggak ada persahabatan. Itu yang saya bilang, dalam politik Anda berhadapan dengan serigala berbulu domba.
Bos bilang mau mempromosikan kamu, tapi akhirnya malah menjerumuskanmu,” kata Lucky Sondakh.
Sosok mantan rektor Universita Sam Ratulangi, Manado itu memberikan nasihat kepada Angelina Sondakh untuk mengambil sisi positif dari pengalaman pahit itu.
Hingga kini, Angelina Sondakh mengingat betul tak ada saudara atau sahabat sejati dalam dunia politik.
(*)