GridStar.ID-Rumah tangga Mawar AFI saat ini sedang ramai dibicarakan warganet setelah dirinya berani buka suara terkait hubungan rumah tangga yang kandas karena orang ketiga.
Mawar AFI secara terang-terangan mengatakan bahwa orang ketiga dalam rumah tangga dirinya adalah seorang perempuan bernama Susi yang tak lain pengasuh anak-anaknya.
Hal ini semakin memanas ketika Steno Ricardo ternyata baru saja menikah dengan Susi.
Perseteruan Mawar AFI dan Steno Ricardo beserta yang Babysitter makin memanas.
Mawar AFI belakangan ini wara-wiri mengisahkan perselingkuhan mantan suami dengan pengasuh anaknya sendiri.
Namun, kemunculan Mawar AFI ke berbagai konten podcast justru mendapat sindiran pedas.
Psikolog Lita Gading melemparkan sentilan kepada ibu 3 anak itu.
Bagi dr Lita Gading, Mawar AFI tidak memikirkan nasib ketiga anaknya.
Sebab, Mawar AFI membeberkan aib mantan suaminya ke hadapan publik.
"Jangan menanamkan kebencian terhadap bapaknya. Kasihan, lho, perjalanan anak-anaknya ini masih panjang," ucap Dr Lita Gading dari akun Tiktok dan Instagram-nya @litagading.psi, Selasa (15/03).
Dr Lita Gading mendesak Mawar AFI untuk mencari uang dengan cara yang lebih positif, ketimbang menjual cerita sedih hidupnya.
"Saya tahu dengan Anda diundang di acara podcast mendapatkan uang. Tapi, tidak dengan cara seperti itu. Masih banyak lagi hal yang positif," sambungnya.
Dengan demikian, Dr Lita Gading menilai Mawar AFI peduli dengan kesehatan psikis anak-anaknya.
"Sekarang cukup konsentrasi saja dengan nyanyi, dengan mencari uang untuk kehidupan anak-anaknya kelak. Biaya sekolah itu mahal loh," ujarnya.
Maka Dr Lita Gading mendesak Mawar AFI agar berhenti membagikan kisah perselingkuhan mantan suami dengan pengasuh anak yang diketahui bernama Susi Latifah itu.
"Jadi, jangan mengumbar kisah sedihnya lagi. Mulai sekarang stop!" pungkasnya.
Sindiran pedas dr Lita Gading ini menuai komentar pro-kontra dari sejumlah warganet setelah akun Instagram @rumpi_gosip mengunggah ulang.
"Aku setuju dengan pendapat tersebut, lebih baik diam kerja dan berkarya," tulis warganet A.
"Posisinya yang maksa, dia lagi ngurus ngambil hak asuh," balas warganet B,
"Yang namanya mengikhlaskan juga butuh proses kali," sambung warganet C.
(*)