GridStar.ID - Ceramah Oki Setiana Dewi mengenai KDRT beberapa waktu yang lalu sempat menuai kontroversi.
Ceramah itu disebut malah dinilai menormalisasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dalam video yang tersebar di media sosial, Oki Setiana Dewi menceritakan kisah pasanga suami istri yang tengah bertengkar.
Sang suami memukul istrinya hingga menangis, tak lama kemudian orang tua sang istri datang.
Melihat anaknya menangis, sang ibu kemudian bertanya pada putrinya itu.
Namun ia menutupi kelakuan suaminya di depan sang ibu.
"Padahal bisa loh istrinya ngadu sama orangtuanya, 'Aku baru dipukul, ada KDRT kekerasan dalam rumah tangga, suamiku itu,'" kata Oki dalam video yang ramai dibicarakan.
"Kan kalau perempuan kadang-kadang suka lebai ceritanya enggak sesuai kenyataan. Orang kalau lagi marah, lagi sakit hati ceritanya suka dilebih-lebihkan," imbuhnya.
Karena sang istri menutup aibnya, suami itu berubah sikap menjadi menyayangi istrinya.
"Suaminya luluh hatinya, menyimpan aibku sendiri, luar biasa. Makin sayang dan cintalah suaminya tersebut," kata Oki Setiana Dewi.
Potongan ceramah inilah yang kemudian menjadi ramai menjadi pembahasan.
Oki Setiana Dewi telah memberikan klarifikasi bahwa dirinya tak membenarkan tindakan KDRT.
Ia juga mengatakan jika video itu merupakan potongan ceramahnya yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Karena bukan versi panjang, banyak orang yang salah menyimpulkan isi ceramah yang disampaikan.
"Tentu saya sama sekali tidak membenarkan KDRT. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan, dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya," tulis Oki Setiana Dewi.
Adik Oki Setiana Dewi, Ria Ricis pun memberikan pembelaan terhadap sang kakak.
Ia mengatakan jika video itu bukan video yang utuh.
"Video yang kemarin ramai itu mutlak terpotong," ujar Ria Ricis pada Sabtu (05/02).Ria Ricis pun menyadari jika hal itu bisa menuai kontroversi.
"Pas kita tonton lagi pun ternyata banyak yang menceritakan kisah tersebut. Biasa, orang suka dan enggak suka mah ada saja," kata Ria Ricis. (*)