Subvarian Omicron BA.2 Terdeteksi di Indonesia, Apakah Vaksinasi Masih Efektif Mencegah Penularan?

Senin, 31 Januari 2022 | 19:02
iStockphoto

Penyebaran virus corona dalam jumlah besar atau disebut juga superspreader masih saja terjadi.

GridStar.ID - Lebih dari 2 tahun pandemi Covid-19 masih terjadi di tanah air dan seluruh dunia.

Bahkan kini muncul varian baru Covid-19 omicron yang melanda banyak negara termasuk Indonesia.

Belum selesai dengan varian tersebut, Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi adanya subvarian Omicron BA.2 atau kerap dijuluki "Son of Omicron" di Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sudah ada 55 kasus terkait BA.2.

"Betul, sudah ada 55 yang terdeteksi," kata Nadia, Sabtu (29/1/2022).

Apa saja fakta yang perlu diketahui tentang subvaria omicron BA.2 ini?

1. BA.2 dan Omicron berbeda

Melansir NBC News, subvarian BA.2 kemungkinan besar berevolusi saat omicron beredar luas di seluruh dunia.

Saat virus menyebar dan bereplikasi, ia secara alami mengambil mutasi acak yang dapat mengubah perilakunya, seperti seberapa menularnya atau seberapa parahnya dapat membuat orang sakit.

Ada kekhawatiran bahwa mutasi spesifik yang diidentifikasi dengan subtipe BA.2 dapat membuatnya lebih menular atau lebih mampu menghindari vaksin.

Baca Juga: Bak Fenomena Gunung Es, Kasus Positif Covid-19 Omicron Tembus 11 Ribu dalam Sehari, Ahli Epidemiologi Griffith University: Ini Belum Puncak, Jangan Sampai RS Penuh Duluan!

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology pada 29 Desember menemukan bahwa subtipe BA.2 memiliki 28 mutasi pada protein lonjakannya, beberapa di antaranya berbeda dari strain omicron asli.

2. Disebut lebih menular dari Omicron

Penelitian awal di Denmark menunjukkan, subvarian ini 1,5 kali lebih menular daripada strain Omicron asli.

Subtipe BA.2 menyumbang 20 persen dari kasus Covid-19 Denmark pada akhir Desember 2021.

Angka itu melonjak menjadi 45 persen pada minggu kedua Januari 2022.

Jenis pertumbuhan cepat itu dapat menunjukkan bahwa BA.2 lebih menular daripada galur omicron asli, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.

3. Negara yang sudah mendeteksi

Tak hanya Indonesia, subvarian omicron telah diidentifikasi di beberapa negara, termasuk Denmark, Inggris, Norwegia, India, Filipina, dan Afrika Selatan.

Di AS, BA.2 menyumbang persentase yang sangat rendah dari kasus baru yang dilaporkan, tetapi telah terdeteksi di California, Washington, New York, Texas, Utah, New Mexico, dan negara bagian lainnya.

4. Belum ada bukti menyebabkan keparahan

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ilmuwan China Sudah Klaim Virus NeoCov Jadi Varian Baru yang Lebih Mematikan Usai Munculnya Omicron

Sejauh ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian menyebabkan penyakit atau gejala yang lebih parah, tetapi mungkin terlalu dini untuk mengatakannya.

Pejabat kesehatan Denmark mengatakan, tidak ada indikasi bahwa hal itu berdampak pada rawat inap atau kematian.

5. Kemungkinan kecil terinfeksi BA.2 setelah Omicron

Melansir New Scientist, banyak peneliti memperkirakan bahwa jika orang baru saja terinfeksi Omicron, mereka tidak mungkin mendapatkan BA.2. Kemungkinan ini juga semakin kecil ketika mereka sudah divaksinasi.

"Antibodi yang ditimbulkan oleh Omicron mungkin masih akan bereaksi cukup baik terhadap BA.2, tentunya jauh lebih baik daripada antibodi delta," kata Jesse Bloom, peneliti di Pusat Penelitian KankerFred Hutchinson di Seattle, Washington.

6. Vaksin masih efektif

Vaksin yang ada sebenarnya bahkan lebih baik dalam melindungi terhadap BA.2 daripada Omicron.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris, tiga dosis vaksin 70 persen efektif mencegah infeksi simtomatik oleh BA.2 dua minggu setelah booster, dan 63 per efektif melawan Omicron.

Untuk orang dengan dua dosis vaksin, kemanjuran setelah 25 minggu adalah 13 persen melawan BA.2 dan 9 persen melawan Omicron.

Ini adalah angka gabungan untuk semua vaksin yang digunakan di Inggris. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulTerdeteksi di Indonesia, Ini Fakta-fakta "Son of Omicron" BA.2

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya