GridStar.ID - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait akhirnya buka suara terkait komentar dari pengacara Doddy Sudrajat.
Pengacara Doddy Sudrajat juga meminta agar ketua Komnas Perlindungan Anak diganti.
Dalam sebuah konferensi pers yang dilakukan Doddy dan pengacaranya menyebutkan jika Arist Merdeka Sirait berpihak pada keluarga Haji Faisal.
"Terjadi percakapan di dalam konferensi pers, Doddy diwakilkan oleh lawyer-nya."
"Mengatakan saya tidak bisa menerima kondisi itu dan saya dianggap berpihak, itu salah," kata Arist dikutip dari Tribun Seleb pada Selasa (25/01).
Lebih lanjut sang pengacara meminta ketua Komnas PA digantikan oleh perempuan.
"Penasihat hukum Doddy mengatakan hendaknya Komnas PA dipimpin oleh perempuan," terang Arist.
"Kalaupun laki-laki yang memimpin Komnas Perlindungan Anak, harus berjiwa perempuan," sambungnya.
Mengetahui hal itu, Arist Merdeka Sirait merasa keterangan itu terlalu konyol dan menakutkan.
"Ini sungguh konyol dan menakutkan dan menyakitkan," ujarnya.
Arist Merdeka Sirait memberikan pembelaan terhadap perannya terhadap anak-anak di tanah air.
"Karena penasihat Doddy itu tidak memahami siapa Arist Merdeka Sirait," jelas Arist.
"Gagal paham menilai saya, saya ini adalah sahabat anak Indonesia."
"Yang memberikan perhatian pada anak-anak di Indonesia," imbuhnya.
Arist Merdeka Sirait juga mengaku kecewa pada Doddy Sudrajat karena memintanya untuk diganti sebagai Ketua Komnas PA.
"Saya ingatkan kepada Doddy, mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini."
"Hentikan menyatakan saya harus diganti, sangat luar biasa, saya kecewa terhadap itu," tambah Arist.
Doddy Sudrajat sebelumnya sempat mengadu pada Komnas Perlindungan Anak pada akhir tahun 2021 terkait nasib Gala.
Ia juga mengadukan eksploitasi anak yang diduga dilakukan keluarga Faisal.
Komnas PA menindaklanjuti aduan tersebut dan berkunjung ke rumah Gala.
Arist Merdeka Sirait berpendapat jika Gala disarankan untuk tumbuh yang bisa membuatnya nyaman.
Namun rekomendasi dari Komnas PA itu dinilai Doddy terdapat keberpihakan.
Bahkan Doddy menolak mediasi yang harusnya akan dijembatani Komnas PA.
(*)