GridStar.ID - Penelitian seputar virus corona terus dilakukan.
Termasuk perkembangan tentang vaksin Covid-19.
Efektivitas vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson disebut turun drastis ketika varian Delta melanda Amerika Serikat.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah penelitian terhadap hampir 800.000 veteran.
Melansir WebMD, Jumat (05/11), penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari Public Health Institute di Oakland, peneliti dari Veterans Affairs Medical Center di San Francisco, serta tim peneliti di University of Texas Health Science Center.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science tersebut menemukan, bahwa tiga vaksin yang menawarkan perlindungan terhadap virus corona varian Delta saat pertama kali terdeteksi di AS Maret lalu, tingkat efektivitasnya berubah atau menurun enam bulan kemudian.
Peneliti mencatat, dua dosis vaksin Moderna menurun tingat efektivitasnya.
Dari yang sebelumnya 89 persen efektif pada bulan Maret, menjadi 58 persen efektif pada bulan September.
Sementara itu, vaksin Pfizer-BioNTech berubah dari 87 persen efektif menjadi 45 persen efektif selama periode waktu yang sama.
Begitu pula pada vaksin Johnson & Johnson yang menunjukkan penurunan terbesar, yakni dari efektivitas sebesar 86 persen menjadi 13 persen selama rentang waktu 6 bulan tersebut.
“Singkatnya, meskipun vaksinasi tetap melindungi terhadap infeksi SARS-CoV-2, perlindungan (vaksin) berkurang ketika varian Delta muncul di AS, dan penurunan ini tidak berbeda berdasarkan usia,” tulis peneliti dalam studi tersebut.
Ketiga vaksin tersebut juga kehilangan efektivitasnya dalam kemampuan untuk melindungi terhadap kematian pada 65 veteran, dan lebih banyak setelahnya hanya dalam waktu 3 bulan.
Namun demikian, dibandingkan dengan peserta yang tidak divaksinasi dalam kelompok usia tersebut, mereka yang mendapatkan vaksin Moderna 76 persen lebih kecil risikonya untuk meninggal karena Covid-19.
Sementara itu, perlindungan vaksin yang didapatkan sebesar 70 persen untuk penerima vaksin Pfizer-BioNTech dan 52 persen untuk penerima vaksin Johnson & Johnson pada kelompok usia yang sama, dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Bagi veteran di bawah usia 65 tahun, perlindungan terhadap kasus Covid-19 yang fatal mencapai 84 persen untuk mereka yang divaksin Pfizer-BioNTech, 82 persen untuk penerima vaksin Moderna, serta sebesar 73 persen untuk penerima vaksin Johnson & Johnson.
Para peneliti menyebut, studi ini menegaskan perlunya vaksin booster atau vaksin tambahan, juga langkah-langkah perlindungan seperti sertifikat vaksin, perintah vaksinasi, penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak atau social distancing.
Dari para veteran yang diteliti, sekitar 500.000 orang menjalani vaksinasi Covid-19, dan 300.000 di antaranya tidak divaksinasi.
Para peneliti mencatat, bahwa populasi penelitian kebanyakan adalah pria daripada wanita.
Sekitar 48 persen dari kelompok studi berusia 65 tahun atau lebih.
Sebanyak 29 persen peserta berusia 50-64 tahun, sementara 24 persen lainnya berusia di bawah 50 tahun.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi Terbaru Ungkap Efektivitas Vaksin Covid-19 Turun Drastis Setelah 6 Bulan