GridStar.ID-Masih ingat dengan sosok Reza Artamevia?
Reza Artamevia merupakan penyanyi lawas yang belum lama ini tersandung kasus narkoba.
Pemilik nama lengkap Reza Artamevia Adriana Eka Suci memiliki suara altonya yang khas.
Ia tampil pertama kali tampil pada tahun 1997 dan melesat bak meteor ke deretan papan atas penyanyi solo wanita Indonesia.
Meski Reza merupakan penyanyi era 90-an, namun namanya masih populer hingga saat ini.
Diketahui, sebelumnya Reza sempat tersandung kasus narkoba.
Namun, kini penyanyi Reza Artamevia sudah dinyatakan bebas dari masa rehabilitasi oleh BNN Lido, Jawa Barat.
Sebelumnya, Reza Artamevia sempat terjerat kasus kepemilikan sabu-sabu.
Kemudian, ia divonis menjalani rehabilitasi selama 10 bulan.
Di depan sahabatnya, Maia Estianty, ia mengungkapkan alasan menggunakan obat-obatan terlarang ini.
Hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV yang tayang pada Rabu, (08/09).
"Kalau aku ya karena kebodohan diri aku," ucap Reza Artamevia.
Untuk itu, Reza Artamevia memperingatkan kepada semua orang untuk selalu cermat.
Ia berpesan kepada semua orang supaya lebih berhati-hati dalam melakukan apapun.
"Kita harus cermat, kita harus smart, kita harus membuka mata kita sebelum melangkah, jadi harus hati-hati," terang Reza.
Namun, tak bisa dipungkiri juga jika seseorang tersandung narkoba karena salah pergaulan teman.
Teman-teman rehabilitasinya banyak yang memiliki pengalaman terjerat kasus narkoba, karena salah memilih pergaulan.
"Kalau salah pergaulan, memang di situ banyak juga kalau salah pergaulan, kalau aku merasa ini karena kebodohan aku," ucap Reza.
Saat sebelum tersandung kasus ini, ia mengaku ada orang yang memberinya obat-obatan haram ini.
Kemudian, Reza mulai ingin mencoba untuk menggunakannya.
Sehingga, sebenarnya ia tidak pernah berada dalam lingkungan pecandu narkoba.
"Karena ada yang ngasih, aku nyoba, itu karena kebodohan gue sendiri kan, tapi aku nggak pernah ada di lingkungan pecandu," terang Reza.
Selama ini, ia selalu memandang segala sesuatu dengan hal positif.
Ia mengaku bahwa dirinya merupakan orang yang naif.
"Memang pergaulan harus hati-hati, kalau dalam kasusnya aku kebodohan aku, jadi kita jangan memandang segala sesuatu tuh baik, aku itu terlalu naif gitu," terang Reza.
Ia mengatakan saat berada di dalam panti rehabilitasi, ia banyak menyaksikan orang-orang yang ketergantungan terhadap narkoba ini.
Tingkatan orang-orang yang tergantung pada barang haram ini sangat bermacam-macam.
Dari mulai yang rendah hingga ada yang level tertinggi.
Di situlah Reza Artamevia menyaksikan semuanya dan tampak kagum melihat kejadian orang kecanduan obat-obatan terlarang.
"Macem-macem orang yang mengalami adiksi mereka tuh sampai yang tingkatannya macem-macem Maia, dan aku sampai amazed," terang Reza Artamevia.
Walaupun menggunakan obat-obatan terlarang, Reza mengaku bukanlah pecandu narkoba.
Bahkan, ia tak pernah mengalami kejadian sakau atau gejala saat terlepas dari obat.
"Karena ada yang nanya 'apa kamu ngerasain malem-malem kayak' mungkin disangka sakau gitu, aku itu nggak ngalamin hal itu semua karena memang aku bukan pecandu seperti itu," terang Reza.
Dengan adanya kejadian ini, Reza Artamevia memberikan sebuah pesan kepada semua orang.
Pesan tersebut menyinggung soal jangan pernah malu untuk mengakui kesalahan.
Lalu, ia berujar jangan pernah malu untuk memperbaiki diri dan meminta maaf.
"Satu poin juga kita jangan pernah malu untuk mengakui salah, kemudian juga memperbaiki diri, dan meminta maaf, kita jangan pernah malu untuk melakukan itu," terang Reza.
Ia tidak pernah membayangkan akan tersandung kasus narkoba untuk kesekian kalinya.
"Kita pun jangan menutup mata kepada siapapun orang-orang yang mengalami itu, mana pernah kebayang aku akan mengalami hal seperti kemarin," terang Reza.
Kini, ia sudah mengakui semua kesalahannya.
Reza merasa menyesal lantaran sudah membuat semua anak-anaknya dan keluarganya sedih karena kesalahan dirinya.
"Aku sedihnya aduh nih gue bikin sedih anak-anak gue, orang tua gue sama keluarga gue sedih, bukan yang lain-lain tapi mereka yang gue pikirin," terang Reza. (*)