GridStar.ID-Siapa yang masih ingat dengan sosok Aksan Sjuman?
Aksan Sjuman adalah mantan drummer Dewa 19.
Dalam karier bermusiknya, Aksan Sjuman pernah diajak gabung sama band asal Jerman, Scorpions.
Tapi, malah ditolaknya dan lebih memilih Dewa 19 --yang kemudian justru memecatnya hanya tiga tahun setelah bergabung.
Aksan Sjuman mengungkapkan tawaran itu tiba ketika Scorpions datang ke Indonesia. Saat itu dia sedang berada di Hardrock Cafe bareng sama band tersebut.
"Dia nggak bisa nge-jam. Terus gue dateng karena gue punya kenalan, terus ngobrol-ngobrol sama pemainnya," kata Aksan Sjuman dalam channel Youtube SoundCorners.
Saat ngobrol itu, dia ditawarin untuk main bersama mereka di Jerman. Memang sebelumnya, drummer tersebut sudah pernah main di Jerman untuk itu mereka nggak ragu buat mengajak Wong Aksan.
"Ikut gue aja deh yuk, katanya gitu. Terus gue bilang, aduh gue udeh ada band di sini (Dewa)," terangnya mengingat kejadian tersebut yang bertepatan dengan era Hard Rock I Like Monday.
Menurutnya, kisahnya yang menolak gabung sama Scorpions itu bisa dibilang 'bar story', yang bakal dibahas banyak orang-orang gitu.
"Tapi itu bener-bener terjadi kok, sumpah demi Tuhan. Kalo gue andainya hari itu gue bilang 'Ok', besok gue berangkat ke Jerman mungkin bisa," ucap drummer yang menyukai Genesis dan Duran Duran itu.
Terkait hal tersebut, Aksan Sjuman mengaku nggak menyesal menolak tawaran Scorpions. Kebetulan, dia juga nggak suka dengan band tersebut.
"Nggak nyesel, karena kan ternyata gue lebih seneng ngerjain apa yang gue suka kok daripada itu.
"Kalo misalnya Genesis dateng ke gue untuk ngajakin gue main, terus gue tolak mungkin sekarang gue punya penyesalan," tegasnya.
Pada akhirnya dia memilih berkarier dengan Dewa ketimbang Scorpions. Seperti diketahui Aksan Sjuman gabung dengan Dewa 19 setelah album Terbaik Terbaik (1995) selesai.
Sebelum bersama Dewa 19, Aksan Sjuman pernah menempuh pendidikan musik departemen Jazz di Jerman. Selama di sana, putra dari sutradara legendaris Sjuman Djaja dan Farida Oetoyo ini juga pernah membentuk band bernama "Chicken Takes Time" pada tahun 1993.
Setelah beberapa lama di Jerman, Wong Aksan memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sesampainya di sini dia malah digaet untuk mengisi posisi drummer di Dewa 19.
Namun, kariernya di Dewa bisa dibilang nggak begitu lama. Setelah album Pandawa Lima (1997) selesai, Aksan dikeluarkan dari Dewa pada Juni 1998.
Alasannya karena pukulannya drumnya lebih mengarah ke musik jazz saat itu yang dirasa nggak pas dengan aliran musik Dewa 19.
Setelah keluar dari Dewa 19, Aksan Sjuman bergabung dengan Potret di album kompilasi The Best of Potret (2001).
Sementara itu, Ahmad Dhani blak-blakan mengungkapkan alasan Wong Aksan dipecat dari posisi drummer Dewa 19 dulu.
Wong Aksan atau yang punya nama asli Sri Aksana Sjuman ini merupakan drummer Dewa 19 pada periode 1995 hingga 1998.
Setelahnya, Aksan yang menekuni kuliah di bidang musik di Jerman ini pun memutuskan bergabung dengan Potret, di mana ia sempat menjadi additional player sebelum menjadi personel tetap.
‘Pandawa Lima’ (1997) menjadi album di mana style khasnya ikut memengaruhi musik Dewa 19.
Banyak yang menduga, ketukan Aksan yang dinilai terlalu jazzy buat musik Dewa 19 menjadi alasan dikeluarkannya drummer tersebut.
Namun, frontman Dewa 19 Ahmad Dhani menampik hal tersebut.
Ia mengungkapkan alasan Wong Aksan dikeluarkan bukanlah karena gaya bermainnya yang terlalu jazz.
"Bukan terlalu jazz sih sebenarnya, kami ngerasain, ya mungkin sebenarnya power-nya saja yang kurang," kata Ahmad Dhani seperti dikutip dari kanal YouTube Gofar Hilman yang tayang perdana pada Maret 2021 lalu.
Dhani sendiri mengaku bahwa dirinyalah yang mengusulkan kepada personel lain agar Wong Aksan dikeluarkan dari Dewa 19.
Setelah berdiskusi pada saat itu, mereka lalu menyetujui usulan Ahmad Dhani.
Baca Juga: Miliki 3 Anak Laki-laki, Maia Estianty Ngaku Ogah Punya Anak Perempuan karena Alasan Ini, Apa Itu?
Pemecatan karena gaya bermusik yang kurang cocok dengan Dewa 19 sebenarnya nggak hanya terjadi pada Wong Aksan.
Mendiang Erwin Prasetya pun pernah menjadi sasarannya.
"Sebenarnya banyak hal-hal yang belum terungkap sih, dulu tuh album pertama saya ngusulin Erwin dipecat, karena kurang rock, 'enggak cocok nih'," ujar Ahmad Dhani.
Bedanya, karena personel lain nggak setuju, Dhani pun memutuskan untuk tetap mempertahankan Erwin.
"Tapi Wawan nggak setuju, Andra enggak setuju, ya enggak jadi. Ya itu adalah bukti bahwa Ahmad Dhani tidak otoriter," ungkap Ahmad Dhani kepada Gofar.
Karier pria yang pernah menempuh pendidikan di Jerman itu, bisa dibilang nggak begitu lama saat di Dewa.
Setelah menyelesaikan album Pandawa Lima (1997), Aksan dikeluarkan dari Dewa pada Juni 1998.
Setelah terlepas dari Dewa, Wong Aksan kemudian bergabung dengan grup musik Potret di album kompilasi The Best of Potret (2001). (*)