GridStar.ID - Duka masih menyelimuti putra sematawayang Jane Shalimar, Muhammad Zarno.
Aktris sekaligus politisi Partai Demokrat, Jane Shalimar meninggal dunia pada Minggu (04/07), akibat terpapar Covid-19.
Sosok Muhammad Zarno sempat menjadi sorotan saat hadir di pemakaman Jane Shalimar.
Baca Juga: Tinggalkan Anak Laki-laki yang Masih Remaja, Ini Keinginan Jane Shalimar yang Belum Terwujud
Muhammad Zarno, atau yang kerap disapa Zarno jarang tampil dan disorot dengan media sebelumnya.
Zarno ternyata pernah membuat sebuah video ucapan terima kasih untuk relawan medis dan non-medis yang terus berjuang di tengah pandemi Covid-19.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya pelajar indonesia ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan medis dan non medis," ucap Zarno melalui kanal YouTube Star Story pada Senin (05/07).
"Yang telah berjuang untuk keselamatan dan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, jasa kalian tidak akan terlupakan."
Diketahui, Zarno adalah anak dari pernikahan Jane Shalimar dan Vebriyanto Indra Kusuma Jahja.
Tak hanya itu, remaja yang saat ini berusia 16 tahun tersebut juga diketahui adalah seorang Hafiz Quran.
Baca Juga: Jane Shalimar Sempat Bagikan Potret Kue Ulang Tahun di Media Sosial, Kini Unggahan Itu Dibanjiri Ucapan Duka
Muhammad diketahui Zarno juga ikut mengikuti prosesi pemakaman ibunda tercintanya itu.
Dilengkapi dengan pakaian APD lengkap, Muhammad Zarno bersama romobongan ikut menghantarkan sang ibunda ke peristirahatan terakhir.
Dikutip dari Tribun Seleb pada Selasa (06/7), rupa-rupanya Zarno memiliki niat mulia untuk mengantarkan kepergian ibunda untuk selama-lamanya itu.
Baca Juga: Profil Jane Shalimar, Tutup Usia Usai Berjuang Lawan Covid-19
Zarno dikabarkan ingin mengadzankan jenazah sang ibu untuk terakhir kalinya.
Akan tetapi, keinginan Zarno tersebut sirna.
Keinginan Zarno untuk mengumandangkan adzan untuk sang ibunda pupus karena isak tangis yang tak terbendung saat peti jenazah Jane Shalimar masuk ke liang lahat.
Pada akhirnya, tugas untuk mengadzankan jenazah yang semula ingin dikumandangkan Zarno harus diganti dengan pemuka agama setempat di area TPU.
(*)