GridStar.ID - Nama artis cantik Intan RJ lama tidak terdengar kabarnya.
Penyanyi sekaligus pemain sinetron ini dulu kerap wara-wiri di layar kaca.
Rupanya hal tersebut lantaran Intan RJ sempat terpuruk kehilangan sang suami untuk selama-lamanya.
Bahkan Intan RJ sampai harus konsultasi ke dokter jiwa.
Pelantun 'Cintaku Padamu' ini menyadari dan berjuang untuk bangkit dari kesedihan dan trauma.
"Sambil syuting aku konsul ke dokter jiwa dan psikolog karena aku susah ngebedain antara hal nyata dan mimpi. Terutama pas almarhum datang," tuturnya.
Baca Juga: Profil Rey Mbayang, Suami Dinda Hauw yang Telah Jadi Seorang Ayah
"Tujuannya itu untuk bisa membedakan alam nyata dan mimpi. Setelah konsultasi dan berobat, alhamdulillah bisa," tambahnya.
Intan RJ bersyukur sudah bisa bangkit dari trauma. Ia menegaskan badai kehidupannya sudah berlalu, karena ia harus menjalani kehidupan kedepannya bersama anak-anak.
"Alhamdulillah semua sudah bisa diatasin. Marena mau aku ke dokter mana pun balik lagi yang harus ngebangkitin semua aku. Caranya nadi aku self healing dan alhamdulillah udah bisa," ujar Intan RJ.
Sejak sang suami, Wahyu Indra Utama meninggal dunia Maret 2020 lalu, Intan RJ baru mulai berani menerima tawaran syuting.
Dikutip dari Tribunnews, Jumat (25/06) Intan RJ sudah menerima tawaran berakting dalam web series hingga sinetron stripping, sebagai tanda kembalinya ia ke dunia entertain.
"Memang pada akhirnya aku harus ambil stripping," kata Intan RJ ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan,.
Namun, Intan mengaku setelah sang suami meninggal dunia, ia membutuhkan waktu selama tujuh bulan untuk kembali bekerja di dunia entertain.
Wanita berusia 36 tahun tersebut mengakui, selama tujuh bulan lamanya, ia menjalani kehidupan dengan rasa trauma dan kesepian.
Tangisan dan kesedihan menjadi warna ketika Intan menjalani kehidupan sebagai ibu dan ayah untuk kedua anaknya, pasca sang suami meninggal dunia.
"Selama tujuh bulan itu jujur aja aku hidup dengan rasa trauma yang begitu besar. Aku trauma mendengar suara ambulan dan trauma melewati jalur ke rumah sakit tempat suami aku dirawat," ucapnya.
Wanita kelahiran Jakarta, 22 Desember 1984 itu tak menampik kalau trauma tersebut ia rasakan begitu dalam sampai mempengaruhi akal dan pikirannya selama ini.
"Aku punya trauma sendri deep inside, kalau lagi nyetir dengar suara ambulan bisa blank, kadang gemeter luar biasa," ungkapnya.
Intan Ratna Jaenab mengungkapkan perilakunya yang menyimpang karena trauma suami meningal paling akhir ketika pergantian tahun 2020 menuju tahun 2021.
"Awal 2021, setiap pergantian tahun kami biasanya punya kebiasaan dijam 00.00 WIB, pasti kami duduk untuk berdoa dan memohon, kalau ada almarhum kita berempat, tapi sekarang bertiga," jelasnya.
Kemudian, masih dalam bulan yang sama, Intan mengakui mendiang suaminya datang ke dalam mimpinya memberikan pelukan sayang.
"Jadi dalam tidur aku dimimpiin datang, dia datang meluk sayang, tapi nggak ngomong. Aku bangun terus mengang handphone, terus pas nyari kontaknya nggak ada," katanya.
"Pas aku ingat aku duduk diam 5 menit aku diem astagfirloh kan udah nggak ada," sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trauma Suami Meninggal, Intan RJ Sampai Konsultasi ke Dokter Jiwa