Panen Saat Harga Cabai Melonjak Tajam, Petani di Mojokerto Langsung Borong Puluhan Kendaraan Hingga Bangun Rumah

Selasa, 30 Maret 2021 | 14:33
kompas.com

ilustrasi cabai

GridStar.ID - Petani cabai di wilayah Desa Mojokerto tahun ini mendapatkan hasil berlimpah dari panen yang didapatkannya.

Petani dari Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, bahkan bisa mendapatkan untung yang berlimpah dari hasil penjualan cabainya.

Terlebih lagi saat ini harga cabai begitu mahal di pasaran mencapai puluhan ribu.

Baca Juga: Rezeki Istri Salehah, Beri Vespa Antik Tahun 1954 dan Mercedes Benz untuk Raffi Ahmad, Jari Nagita Slavina Keberatan Gegara Diganjar Berlian Rp3 Miliar

Para petani pun mampu meraup keuntungan yang cukup besar hingga mampu memborong puluhan kendaraan.

Kepala Desa Pucuk, Nanang Sudarmawan mengatakan, selain membeli motor dan mobil, ada juga yang membangun rumah dari hasil panen cabai rawit.

"Kalau jumlah kendaraan yang dibeli itu setahu saya sampai saat ini ada puluhan sekitar 30-50 motor. Memang paling banyak motor Scoopy, ada juga motor PCX dan juga dua mobil," ujar Nanang saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/03), dikutip dari Surya.

Baca Juga: 6 Tahun Lamanya Cerai, Diam-Diam Nassar Tetap Lakukan Ini pada Anak Muzdalifah, Wanti-Wanti Fadel Islami yang Gantikan Posisinya: Intinya Aku Memberikan Rezeki

Dikatakan Nanang, para petani cabai ramai-ramai membeli kendaraan baru secara bertahap sejak awal Maret 2021.

"Alhamdullilah tahun 2021 ini masyarakat Desa Pucuk panen cabai banyak jadi hampir setiap hari beli sepeda motor," ucap Nanang.

Menurut dia, paling banyak petani cabai yang memborong motor berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas dan mayoritas penduduknya adalah petani cabai.

Baca Juga: 11 Tahun Menjanda, Mayangsari Kaget Tahu Yuni Shara Jualan Barang Pecah-belah hingga Minuman Sejuta Umat Demi Nafkah: Yang Penting Nggak Jual Diri, kan?

Di Desa Pucuk terdapat lima dusun yaitu Dusun Wotgaru, Dusun Pucuk paling besar, Dusun Brejel Lor, Dusun Brejel Kidul, dan Dusun Kwarigan.

Dari penduduk Desa Pucuk yang berjumlah 1.100 KK (Kepala Keluarga), sekitar 95 persen bekerja sebagai petani yang rata-rata mempunyai lahan cabai.

Mereka menanam cabai di lahan persawahan priabadi dan sebagian manfaatkan lahan tanaman kayu putih milik Perhutani.

Baca Juga: Ketawa Lebar Cuek Bolak-balik Kantor Polisi, Nikita Mirzani Malah Petik Rezeki Sehari Kantongi Rp1, 2 Miliar Gegara Ribut dengan Elza Syarief, Komedian Ini Melongo: Beneran?

"Paling banyak ya di Dusun Pucuk itu petani cabai yang beli kendaraan, ada yang merenovasi atau membangun rumahnya dari hasil panen cabai," jelasnya.

Nanang menyebut harga cabai dalam masa panen di Dawarblandong tahun 2021 ini memang relatif bagus dan bertahan lama hampir 1,5 bulan.

Harga cabai rawit di tingkat petani dari Rp 50.000 saat awal panen dan pada Februari terus merangkak naik hingga puncaknya mencapai Rp 90.000 hingga Rp 95.000 per kilogram.

Baca Juga: Penarik Pintu Rezeki, Ini Batas Waktu Salat Dhuha Menurut Ustaz Abdul Somad dan Tata Caranya, Dilakukan Usai Waktu Subuh Berakhir?

Apalagi, saat itu di luar daerah minim ketersediaan cabai sehingga petani di Dawarblandong beruntung mempunyai banyak pasokan.

"Sekali panen memperoleh 2 sampai 3 kwintal, itu setiap seminggu sekali kalau dikalikan sekitar Rp 24 juta dan bisa sampai 10-12 kali panen," bebernya.

Pemerintah Desa Pucuk menyambut antusias saat warganya mendapat rezeki dari hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.

Baca Juga: Tutup Usia 7 Tahun Lalu Akibat Derita Kanker Serviks, Harta Warisan Julia Perez yang Berharga Fantastis Habis untuk Beramal, Ibunda: Alhamdulillah, Rezeki Ada aja

"Pemdes sangat senang dengan hasil pertanian masyarakat di Desa Pucuk. Jadi petani bisa makmur," kata Nanang.

Salah satu petani cabai setempat, Listyono (56) mengaku sebagian hasil panen digunakan membeli mobil bekas untuk anaknya.

Dia membeli mobil Avanza warna putih berharga Rp 145 juta sekitar satu bulan lalu.

Baca Juga: Jatah Uang Jajan Dirampas Orang Baru, Merry Semprot Dimas Ramadhan Sampai Raffi Ahmad Turun Tangan, Sang Asisten: Lu Jangan Ngilangin Rezeki Orang Lama

Kemudian, sebagian hasil penjualan panen cabai ditabung untuk persiapan menyambut lebaran Idul Fitri 2021.

"Saya tidak menyangka bisa membeli mobil dari hasil panen cabai," cetusnya.

Listyono mengatakan sudah menjadi petani selama 18 tahun di Dawarblandong.

Baca Juga: Ikut Kecipratan Rezeki di Ulang Tahun Anak Baim Wong, Zaskia Sungkar Bersyukur: Buat Lahiran Alhamdulillah

Harga cabai rawit tahun 2021 ini paling mahal dan bertahan lama.

Sebelumnya, harga cabai saat panen raya pada 2019-2020 terpuruk mencapai Rp 4.000 sampai Rp.5.000 per kilogram.

"Hasil panen cabai dalam satu bulan ini sekitar 4,7 kwintal," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Hengkang dari NOAH, Ariel Beberkan Cerita Tak Terduga dari Uki yang Kini Pilih Berhijrah Tak lagi Cari Rezeki dari Bermusik: Gue Suka Kangen

Dari pantauan Kompas.com di Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (siskaperbapo) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, harga cabai rawit dalam sebulan ini memang tinggi.

Misalnya pada Rabu (10/3/2021), harga rata-rata cabai rawit di Jatim mencapai Rp 104.569 per kg.

Kemudian pada Kamis (11/3/2021) naik menjadi Rp 105.583 per kg.

Baca Juga: Nekat Pilih Ceraikan Nurdin Rudythia Usai 20 Tahun Dipoligami, Nita Thalia Ngaku Sekarang Banjir Job: Alhamdulillah Setelah Pisah Makin Lancar, Rezeki Allah yang Atur

Masih mengutip data dari siskaperbapo, harga rata-rata cabai rawit hari sebesar Rp 79.580 per kg.

Di mana harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Lumajang Rp 105.000 per kg dan harga rata-rata terendah di Kota Blitar Rp 55.000 per kg. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judulTangguk Untung saat Harga Cabai Melambung, Petani di Mojokerto Disebut Beli Puluhan Motor dan Mobil

Editor : Hinggar

Sumber : Surya.co.id

Baca Lainnya