Gosip Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus Memanas, Benarkah Pelakor Bisa Kena Pidana? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Jumat, 19 Februari 2021 | 15:30
Kolase Tribunnews

Nissa Sabyan dan Ayus berselingkuh, pelakor bisa dikenai pidana 5 tahun penjara

GridStar.ID - Kasus perselingkuhan kini semakin marak terjadi.

Bahkan, kini tengah hangat dibicarakan soal perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus keyboardist bandnya yang sudah beristri.

Berkaca dari banyaknya kasus perselingkuhan yang terjadi termasuk gosip Nissa Sabyan dan Ayus, enarkah pelakor bisa dijerat dengan hukum undang-undang?

Baca Juga: Hati Remuk 4 Kali Pergoki Suami Main Serong dengan Nissa Sabyan, Adik Kandung Sang Keyboardist Bela Mati-Matian Ririe Sang Istri Sah: Kembalikan Abang

Berikut penjelasan dari ahli hukum mengenai peraturan soal perselingkuhan yang bisa masuk ranah hukum.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah sepakat untuk tetap memperluas pasal tindak pidana zina dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( RKUHP), dilansir dari Grid.id.

Berdasarkan pasal 484 ayat (1) huruf e draf RKUHP hasil rapat antara pemerintah dan DPR per 10 Januari 2018, laki-laki dan perempuan yang masing-masing tidak terikat dalam perkawinan yang sah melakukan persetubuhan.

Baca Juga: Dikenal Alim dan Polos, Siapa Sanga Jika Perselingkuhan Nissa Sabyan dengan Suami Orang Telah Diramalkan Mbak You Sejak Jauh-Jauh Hari!

Namun, untuk menghindari munculnya praktik persekusi, DPR dan pemerintah sepakat untuk memperketat ketentuan dalam Pasal 484 ayat (2).

Pasal tersebut mengatur pihak-pihak yang dapat melaporkan atau mengadukan orang-orang yang diduga melakukan tindak pidana zina.

Pasal 484 ayat (2) draf RKUHP menyatakan tindak pidana zina tidak bisa dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan suami, istri atau pihak ketiga yang tercemar atau berkepentingan.

Baca Juga: Bak Bangkai Ditutupi Baunya Tercium Juga, Nissa Sabyan Dituding Pelakor Keyboardist Bandnya hingga Bertahun-tahun Selingkuh, Istri Sah Kepergok Unggah Kata-Kata Menyayat Hati

Frasa pihak ketiga yang tercemar atau berkepentingan kemudian diganti dengan suami, istri, orangtua, dan anak.

"Jadi tidak semua orang bisa mengadukan. Ayat 2 ini menegaskan delik aduan suami, istri, orangtua dan anak. Disepakati," ujar Ketua Panja RKUHP Benny K. Harman saat memimpin rapat tim perumus dan sinkronisasi RKUHP antara pemerintah dan DPR di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/2/2018) dilansir dari Kompas.com.

Dalam rapat tersebut hadir Ketua Tim Pemerintah Pembahasan RKUHP Enny Nurbaningsih.

Baca Juga: Merinding Dengar Lantunan Shalawat Nissa Sabyan hingga Tangisnya Pecah, Pria Asal Korea Ini Putuskan Mualaf dan Nikahi Perempuan Bercadar, Mengaku Rasakan Hal Ini Meski Dipecah Perusahaan

Setelah seluruh pasal disepakati dalam rapat tim perumus dan sinkronisasi, draf RKUHP akan dibawa ke rapat Panitia Kerja sebelum disahkan pada Rapat Paripurna.

Meski begitu, Akademisi Hukum Pidana Universitas Parahyangan, Agustinus Pohan, menilai perluasan ketentuan pasal perzinaan dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( RKUHP) justru berpotensi disalahgunakan.

Menurut Agustinus, tak menutup kemungkinan perluasan pasal zina memunculkan tindakan kejahatan lain, yakni pemerasan. "Apa yang akan terjadi (jika perluasan pasal zina disahkan)? Pemerasan.

Baca Juga: Tak Bisa Lagi Mengelak, Kabar Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus Menyeruak, Adik Ipar Sang Keyboardis Bongkar Fakta Mengejutkan Ini

Ini ekses negatif yang kemungkinan bisa terjadi dan ini yang harus diantisipasi," ujar Agustinus dalam sebuah diskusi bertajuk 'Membedah Konstruksi Pengaturan Buku I Rancangan KUHP' di Kampus Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).

Pasal 460 ayat 1 huruf e draf RKUHP per 2 Februari 2018 menyatakan, laki-laki dan perempuan yang masing-masing tidak terikat dalam perkawinan yang sah melakukan persetubuhan dapat dipidana penjara paling lama 5 tahun.

Tindak pidana tersebut tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan suami, istri, orang tua atau anak. Dalam KUHP sebelum revisi, perbuatan seksual di luar perkawinan tidak dikategorikan sebagai tindak pidana.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Penyanyi Lagu-Lagu Religi, Nissa Sabyan Dituding Jadi Selingkuhan Lelaki Ini Selama Bertahun-tahun, Istri Sah Beberkan Bukti Perselingkuhan: Sebuah Pengorbanan...

Perbuatan zina hanya dapat dipidana dengan mensyaratkan adanya ikatan perkawinan para pelaku.

Agustinus menjelaskan, dalam suatu hubungan seksual antara dua orang, bukan tidak mungkin salah satu pihak akan menekan pihak yang lain dengan memberikan ancaman untuk melapor.

Salah satu pihak dapat meminta kompensasi atau pemberian uang ke pihak lain jika tidak ingin dilaporkan.

Baca Juga: Profil Nissa Sabyan, Pelantun Lagu Shalawat yang Dituding Jadi Pelakor

Jika pasal tersebut nantinya disahkan, Agustinus khawatir ketentuan itu justru akan memfasilitasi seseorang dalam melakukan pelanggaran hukum.

"Saya khawatir justru UU akan memfasilitasi bentuk kejahatan semacam ini karena orang seperti diberi semacam power untuk bisa menekan melalui peraturan hukum," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judulMasih Nekat Jadi Pelakor, Kini Bisa Dijerat Hukum dan Pidana!

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas, Grid.ID