GridStar.ID - Kasus video syur mirip artis Gisella Anastasia belakangan beredar di media sosial.
Karena kemiripannya, warganet pun bertanya-tanya benarkah mantan istri Gading Martin yang ada dalam video syur tersebut.
Ibu satu anak ini pun berkali-kali menampik bahwa yang ada pada video tersebut bukanlah dirinya.
Sampai saat kasus video itu sampai ke tangan polisi, Gisella Anastasia masih berani mengelak bahwa wanita yang ada pada video tersebut.
Gisel pun menjalani dua kali pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus ini.
Tapi, pada (28/12) lalu, polisi menetapkan Gisel sebagai tersangka kasus video syur yang sempat dibantahnya.
Kini, Gisella Anastasia terjerat pasal 4 ayat 1 juncto 29 UU Pornografi, dan ancamannya paling sedikit 6 bulan penjara dan sebanyak-banyaknya 12 tahun penjara.
Yang kita tahu setelah Gisel ditetapkan jadi tersangka, ia masih saja aktif di sosial media, khusunya Instagram.
Gisel masih aktif mengunggah video dirinya sedang melakukan endorsment.
Dan ekspresi Gisel saat ada di video-video di akun Instagram pribadinya, Gisel masih terlihat sumringah. Kok bisa?
Dilansir dari tayangan Hot Issue di kanal Youtube Indosiar pada Jumat (01/01), Kasandra, seorang psikolog beberkan cara sang artis.
Dinyatakan Kasandra, Gisella Anastasia yang sudah lama berprofesi menjadi seorang artis sudah terlatih menyembunyikan ekspresinya jika sedang ada masalah.
"Kita tidak menyimpulkan, bahwa ketika seseorang mungkin tertawa, mungkin kelihatan bahagia, itu belum tentu menampilkan atau perasaan diri yang sebenarnya," ucap Kasandra.
"Apalagi yang bersangkutan punya profesi sebagai selebritis dimana tentu sudah terlatih untuk mengendalikan pikiran dan perasaannya dari mata kamera atau dari mata publik," lanjutnya.
Selain memang sudah terlatih menyembunyikan ekspresi, Kasandra juga menyebutkan bahwa Gisella Anastasia ini masih banyak yang mendukung.
Karena kita tahu, sejak kasus video syur 19 detik itu tersebar, Wijin, pacarnya Gisel masih saja mendukungnya.
"Terutama tadi apabila ada tekanan lalu kemudian kondisi eksternal, kondisi internal tapilah kemudian ada pendampingan, ada intervensi, ya bisa diharapkan gangguan psikologisnya bisa menjadi lebih ringan," pungkas Kasandra.
(*)