Injak Rapor Demi Konten, Siswa Dikeluarkan dari Sekolah, Dianggap Tak Hormati Guru hingga Menyesal karena Teman-Temannya Nekat Unggah Video ke TikTok

Rabu, 23 Desember 2020 | 18:15
Surya

Konten Tiktok buat siswa dikeluarkan dari sekolah

GridStar.ID - Demi konten, banyak orang yang rela melakukan hal-hal di luar nalar.

Termasuk siswa ini yang membuat konten hingga membuatnya berujung nahas.

Seperti apa kondisi dari siswa di Lombok yang dikeluarkan lantaran video viralnya menginjak rapor?

Baca Juga: Kasus Video Syur Mirip Gisella Anastasia Diusut, Mantan Istri Gading Marten Kembali Dipanggil Polisi, Ada Apa?

Sejumlah guru yang masih berkumpul di SMPN 1 Suela, Lombok Timur, Selasa (22/12/2020), tampak kesal melihat sikap 5 siswi mereka yang baru duduk di kelas 7 atau kelas 1 SMP menginjak-injak rapor dalam video TikTok.

Mereka menilai, tindakan itu adalah penghinaan terhadap sekolah dan tidak menghargai guru yang telah susah payah mengisi rapor.

"Mereka itu sungguh keterlaluan, tidak hormat pada kami guru-gurunya, tidak menghargai bagaimana kami mengisi rapor dengan susah payah sampai tengah malam demi mereka, agar tidak ada kesalahan, mereka malah injak-injak rapornya di video TikTok," kata Ahmad Riadi Ahyar, guru Bahasa Inggris SMPN 1 Suela saat ditemui Kompas.com di sekolahnya.

Baca Juga: Bak Hikmah di Balik Musibah, Denny Darko Malah Beberkan Terawangan Masa Depan Gisella Anastasia Makin Mentereng Usai Video Syur Mirip Gisel Bikin Heboh

Ahyar mengatakan, para guru tak berani salah menulis nilai di rapor karena tidak boleh ada tipe-x (coretan penghapus).

Ia mengaku sangat emosi ketika melihat video TikTok 5 siswinya menginjak-injak rapor.

"Lihat ini, masak mereka tega mengunggah video seperti ini, kami sangat kecewa. Apalagi kami tahu video itu viral pasca-pambagian rapor jam 12.30 Waktu Indonesia Tengah, dan dibuat oleh siswi-siswi kami," kata Ahyar sambil menunjukkan 4 video berdurasi 12 hingga 14 detik itu di ponselnya.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Cerita Ponsel Lama Gisella Anastasia hingga BAP Video Syur Mirip Dirinya, Hotman Paris Mendadak Putuskan Hubungan dengan Mantan Gading Marten: Aku Tidak Ada Kaitan!

Dikeluarkan

Sekolah mengetahui tentang video itu dari rekan kelima siswa tersebut. Masalah itu langsung dibicarakan dengan kepala SMPN 1 Suela dan dewan guru.

Pada Sabtu sore, pihak sekolah langsung membuat surat panggilan kepada wali lima siswi tersebut pada Minggu (20/12/2020) agar datang ke sekolah pada Senin (21/12/2020).

Hasil rapat dewan guru memutuskan bahwa kelima siswi yang baru 6 bulan duduk di kelas 7 sekolah itu akan dikembalikan kepada orangtuanya.

Baca Juga: Bak Siram Bensin ke Kobaran Api, Eva Belisima Pamer Momen Pernikahannya Dengan Kiwil di Tengah Kesedihan Rohimah Gugat Cerai: Hari Bahagia Kita

"Kita simpulkan bahwa kelimanya akan kita kembalikan pada orangtua dan diminta mencari sekolah lain, tidak boleh lagi bersekolah di sini. Bukan dipecat, tetapi kita keluarkan, karena identitas sekolah ini sudah diinjak-injak," tegas Ahyar.

Ahyar menilai, video TikTok tersebut telah direncanakan. Apalagi konsep videonya bagus dan viral di mana-mana.

Ia mengatakan, pihak sekolah membantu memfasilitasi jika mereka membutuhkan surat keterangan telah menjalani 1 semester selama pandemi ini dengan proses belajar daring.

Baca Juga: Harus Dipaksa Hukum untuk Mengakui Kebenaran, Gisella Anastasia Diramal Bakal Berikan Kesaksian Mengejutkan oleh Sosok Ini: Tersingkap dalam Waktu Dekat

Sebelumnya, kata Ahyar, sekolah telah mengingatkan agar siswa berhati-hati berbahasa di media sosial, baik di WhatsApp maupun aplikasi media sosial lainnya, termasuk TikTok ini.

Ahyar dan para guru lainnya tidak menyangka adanya video yang dianggap menghina sekolah dan kerja guru itu.

Dia juga tak menginginkan siswi-siswi itu tetap bersekolah di SMPN 1 Suela karena pelanggaran yang dilakukannya terbilang berat. Skor pelanggaran mereka adalah 95 poin dan telah melebihi skor tertinggi 75 poin.

Baca Juga: Didera Kasus Video Syur Mirip Dirinya, Gisella Anastasia Ungkap Kondisi Terkini Keluarganya: Saling Menguatkan dan Mendoakan

Motif injak rapor

Ahyar juga menanyakan langsung kepada para siswi motif mereka membuat TikTok dan memviralkannya dan siapa yang menyuruh perilaku itu.

"Mereka mengatakan tidak ada yang menyuruh, semua inisiatif sendiri dan hanya iseng tidak ada tujuan lain. Tapi sudah diputuskan mereka harus keluar," katanya.

Sementara itu, Kompas.com menemui dua dari lima siswi yang menginjak-injak rapor di Desa Ketangga, Kecamatan Suela.

Baca Juga: Kasus Video Asusila Nyaris Temui Titik Terang, Kejadian Sebelum Perceraian dengan Gading Marten Ini Jadi Petunjuk, Sang Pengacara Beberkan Kondisi Ibu Gempi Saat Ini: Gisel Sedang Panik

Salah satu dari mereka berinisal BB. Dia nampak murung dan hanya bersembunyi di balik pintu rumahnya. Ia takut dan menyesali perbuatannya.

"Iya saya menyesal dan malu. Saya salah. Mau minta maaf sama Pak Guru, Ibu Guru," kata BB.

Sementara teman-teman BB tampak mengintip dari tembok rumahnya sambil memberi semangat dan meyakinkan akan kembali ke sekolah jika musim liburan semester usai.

Baca Juga: Bukan Minta Duit atau Kerjaan, Pemuda Asal Medan Minta Diruqyah oleh Baim Wong Gegara Punya Kebiasaan Nonton Video Porno, Suami Paula: Dia Ngelawak

"Itu banyak yang akan tolong, jangan takut, berhenti buat TikTok gitu," kata teman-teman BB. Selain BB, Mr juga mengaku sangat menyesal. Dia mengaku ingat guru-gurunya ketika menyadari kekeliruannya membuat TikTok injak rapor.

"Waktu buat TikTok itu ada kawan yang videokan. Saya tidak mau upload di media sosial, tapi mereka upload. Setelah viral saya sadar saya salah dan ingat Bapak Ibu Guru," kata Mr menunduk dengan mata berkaca.

Kepada Kompas.com, keduanya mengaku benar-benar menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya. Keduanya pun menyampaikan minta maaf. Mereka berharap masalah itu selesai dan bisa diterima kembali bersekolah di SMP 1 Suela. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah 5 Siswi SMP Injak Rapor di TikTok, Tak Hargai Guru, Dikeluarkan dan Berujung Penyesalan"

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas