Vaksin Covid-19 Diborong Negara Kaya, Nasib Indonesia di Ujung Tanduk?

Jumat, 18 September 2020 | 16:33
Ilustrasi vaksin covid-19 via Sosok.ID

Bagaimana Nasib Indonesia? Vaksin Covid-19 Diborong oleh Negara-negara Kaya

GridStar.ID - Vaksin Covid-19 dikabarkan WHO tidak akan tersedia hingga pertengahan tahun 2021.Pembuatan vaksin harus melalui banyak tahapan yang diteliti secara detail agar tak berakibat fatal.Keberadaan vaksin sangat dinantikan oleh seluruh dunia.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Mantan Pasien Covid-19 Bocorkan Rahasianya Hanya Satu Agar Cepat Pulih, Apa Itu?Namun beredar kabar bahwa negara-negara kaya telah memborong vaksin virus corona, sehingga nasib negara miskin dan berkembang dipertanyakan.Sekelompok negara kaya yang mewakili 13% dari populasi global telah membeli lebih dari setengah dari dosis vaksin virus corona baru di masa depan, menurut laporan Oxfam pada Rabu (16/09).Oxfam, organisasi non-pemerintah, menganalisis kesepakatan yang dibuat produsen vaksin untuk lima kandidat vaksin terkemuka yang saat ini dalam uji coba tahap akhir, berdasarkan data dari penurasahaan analitis Airfinity.Baca Juga: Ilmuwan Hongkong yang Jadi Buronan Pemerintah China Buktikan Virus Corona Sesungguhnya Buatan Manusia, Begini Pengakuannya!

"Akses ke vaksin penyelamat tidak harus bergantung pada di mana Anda tinggal atau berapa banyak uang yang Anda miliki," kata Robert Silverman dari Oxfam America seperti dikutip Channel News Asia."Pengembangan dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif sangat penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan vaksin tersedia dan terjangkau bagi semua orang. Covid-19 ada di mana-mana," ujar dia.Lima vaksin yang Oxfam analisis berasal dari AstraZeneca, Gamaleya, Moderna, Pfizer, dan Sinovac.

Baca Juga: Mengaku Kebal dari Covid-19 Karena Lahir Dari Kotoran Sapi, Seorang Menteri Positif Terinfeksi Virus CoronaOxfam menghitung, kapasitas produksi gabungan dari lima kandidat vaksin ini mencapai 5,9 miliar dosis. Ini cukup untuk hampir tiga miliar orang, mengingat akan atau sangat mungkin membutuhkan dua dosis per orang.Kesepakatan pasokan sejauh ini untuk 5,3 miliar dosis, dengan 2,7 miliar atau 51% di antaranya telah dibeli oleh negara-negara maju, teritori, dan kawasan, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Uni Eropa, Australia, Hong Kong dan Makau, Jepang, Swiss, serta Israel.Sisa 2,6 miliar dosis telah dibeli oleh atau dijanjikan ke negara-negara berkembang, termasuk India, Bangladesh, Cina, Brasil, Indonesia, dan Meksiko.Baca Juga: Bongkar Borok Negaranya Rela Nyawa Terancam, Ahli Asal China Sebut Virus Corona Buatan Manusia, Sebut Punya Bukti Ilmiah Ini!

Oxfam menambahkan, salah satu kandidat vaksin virus corona terkemuka, yang dikembangkan oleh Moderna, bahkan telah menerima uang sebesar US$ 2,5 miliar.Oleh karena itu, Oxfam dan organisasi lain menyerukan agar "vaksin rakyat" gratis didistribusikan secara adil berdasarkan kebutuhan."Ini hanya akan mungkin jika perusahaan farmasi mengizinkan vaksin diproduksi seluas mungkin, dengan membagikan pengetahuan mereka secara bebas tanpa paten, daripada melindungi monopoli mereka dan menjual kepada penawar tertinggi," sebut Silverman.

Baca Juga: Duh, Relawan Ini Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Disuntik Calon Vaksin Corona buatan China, kok Bisa?Ia menambahkan, perkiraan biaya penyediaan vaksin virus corona untuk semua orang di Bumi kurang dari 1% dari anggaran untuk pemulihan ekonomi global.(*)Artikel ini telah tayang di Sosok.id yang berjudul Vaksin Covid-19 Diborong Negara-negara Kaya, Bagaimana Nasib Indonesia dan Negara Pas-pasan Lainnya?

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya