Fenomena Mengerikan, Puluhan Warga di Banten Mendadak Tersambar Petir Bersamaan saat Nonton Sepak Bola, Ahli BMKG Ungkap Penyebabnya!

Rabu, 19 Agustus 2020 | 23:00
GridKids.id

Fenomena Mengerikan, Puluhan Warga di Banten Mendadak Tersambar Petir Bersamaan saat Nonton Sepak Bola, Ahli BMKG Ungkap Penyebabnya!

GridStar.ID - Beberapa waktu lalu, puluhan warga mendadak tersambar petir yang menggegerkan masyarakat Banten.

Dilaporkan sebanyak 23 warga Kabupaten Lebak, Banten menjadi korban sambaran petir saat berteduh kala menyaksikan sepak bola di Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng.

Akibat kejadian tersebut, 3 orang warga meninggal dunia.

Baca Juga: Viral Video Penampakan Awan Raksasa Bak Gelombang Laut Muncul di Langit Aceh, Apa yang Sebenarnya Terjadi? Ini Kata BMKG

Tokoh masyarakat Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, Didi Mulyadi menegaskan peristiwa sambaran petir tersebut terjadi ketika warga menonton sepak bola dan berteduh di saung yang lokasinya dekat lapangan.

Saat kejadian, imbuhnya di lokasi lapangan sepak bola tengah diguyur hujan ringan.

Warga yang terluka sempat dilarikan ke Puskesmas Cilograng untuk mendapatkan penanganan medis. Mengapa bisa terjadi?

Baca Juga: Belum Sampai Sehari BMKG Umumkan Gempa Magnitudo Lebih Dari 5 Sebanyak 3 Kali terjadi Beberapa Daerah di Pulau Jawa

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Indra Gustari menjelaskan, petir biasa terjadi akibat pelepasan muatan listrik dari awan.

Pada saat pelepasan muatan listrik tersebut, kata dia, yang pertama akan terkena di daerah dekat awan adalah benda yang jaraknya paling dekat dengan awan.

"Misalnya pohon yang tinggi, atau orang yang berada di lapangan terbuka," kata Indra pada Rabu (19/8/2020).

Baca Juga: Bukan Berniat Mendahului Takdir, Anak Indigo Ramal Bulan Agustus Bakal Terjadi Gempa Bumi 9 SR di Lautan, BMKG Segera Ambil Langkah Pencegahan pada Daerah Rawan di Indonesia dengan Lakukan Hal Ini

Indra mengungkapkan, sebenarnya tidak hanya manusia yang menjadi sasaran dari petir.

Bangunan, tower, pepohonan dan benda atau permukaan yang paling tinggi juga dapat terkena sambaran dari petir.

Pada awan konvektif, lanjut Indra, khususnya pada fase matang (mature stage) terbentuk pengumpulan muatan listrik dalam awan akibat adanya updraft droplet air yang kecil dan kristal es.

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi Capai 6 Meter Terjadi di Beberapa Wilayah Ini Selama Bulan Juni, BMKG Berikan Peringatan: Masyarakat di Pesisir Diminta Waspada

"Jika membentuk graupel (hail) akan turun (downdraft) yang pada saat bertabrakan (collide) kristal es akan menjadi muatan positif, dan hail menjadi bermuatan negatif yang tergantung pada suhunya," ucap Indra.

Sehingga, terdapat penumpukan muatan (kutub) positif di bagian atas, dan muatan negatif di bagian bawah.

Pada tahap tertentu, Indra melanjutkan, terjadi pelepasan muatan yang bisa terjadi di dalam awan, antar awan, dan awan menuju ke tanah.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Santer di Media Sosial Suara Dentuman di Wilayah Jawa Tengah yang Terdengar Tengah Malam, Begini Kata BMKG

"Yang sering membahayakan adalah petir yang dari awan ke tanah (cloud to ground), dalam hal ini Bumi memiliki muatan positif. Pertama yang dicari adalah jarak terdekatnya (lintasan terdekat)," kata Indra.

Indra menjelaskan alasan mengapa yang terkena sambaran petir biasanya benda yang paling tinggi. Hal itu dikarenakan lintasan terpendek.

"Sebenarnya udara berfungsi sebagai isolator antar muatan yang berbeda tadi, pada saat perbedaan sangat besar maka fungsi isolator udara akan jebol dan terjadi pelepasan muatan yang sangat cepat, yang kita sebut petir," jelas dia.

"Tentu yang akan terkena adalah jarak terpendak atau benda yang paling tinggi di sekitarnya," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Puluhan Warga di Banten Tersambar Petir, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya