GridStar.ID - Belum lama ini viral gambar awan di Aceh yang mirip dengan gelombang tsunami.
Peristiwa tersebut pun sontak membuat warga geger membahas apa yang terjadi sebenarnya.
Fenomena awan membentuk gulungan ombak itu terjadi di Kawasan Meulaboh, Aceh Barat Senin (10/08).
Bahkan tidak sedikit warga yang berspekulasi fenomena awan berbentuk gulungan ombak tsunami di Aceh ini menjadi sebuah 'tanda' alam murka.
Menjawab keresahan warga, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi di Nagan Raya pun buka suara.
Fenomena alam yang ramai dibicarakan tersebut sebenarnya adalah awan Arcus.
Tak disangka, dampak yang ditimbulkan awan Arcus disebut sangat berbahaya.
Mulai dari hujan lebat disertai angin kencang, petir atau kilat hingga hujan es.
Sisi lain, seorang paranormal, Mbah Mijan ikut angkat bicara soal awan tersebut.
Dalam kanal YouTube Mbah Mijan (12/08), sang paranormal mulanya memperlihatkan video potret awan arcus yang membuat warga geger.
Setelah melihat video tersebut, Mbah Mijan mengatakan bahwa kemunculan awan tsunami tersebut bisa jadi petanda dari alam.
"Kalo di dalam ilmu titen, setiap ada tanda-tanda dari alam tidak serta merta hanya kebetulan. Ini fenomena adalah bentuk kewaspadaan.
Hanya angin dengan kekuatan super yang sanggup mengumpulkan awan hingga membentuk rupa. Tanpa angin yang besar, awan tidak akan membentuk dan tidak akan turun sedekat itu ke permukaan bumi," jelas Mbah Mijan dilansir dari GridHits.ID.
Melihat fenomena tersebut, Mbah Mijan berharap semoga warga Aceh terhindar dari bahaya.
Selain itu, sang paranormal tak lupa memberikan peringatan.
Pasalnya, menurut Mbah Mijan, kemunculan awan berbentuk tsunami tersebut bisa jadi petanda buruk.
"Mbah melihat adanya awan arcus ini sebagai tanda adanya badai yang sangat besar dan mungkin Mbah melihat air darat yang cukup dahsyat. Mbah melihat curah hujan yang cukup dahsyat, angin yang sangat besar," ujar Mbah Mijan.
Menurut Mbah Mijan, adanya awan tsunami dan tanda alam lainnya merupakan bentuk berkah Tuhan pada umatnya.
Pasalnya sebelum terjadi sesuatu yang besar, Tuhan memberikan tanda melalui fenomena alam itu.
(*)