Senin Pagi Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Warga Desa Tak Berani Keluar Rumah Karena Suasana Seperti Malam Diselimuti Debu

Senin, 10 Agustus 2020 | 14:30
TRIBUN-MEDAN.com/Maurits Pardos/ANTARA FOTO/SASTRAWAN GINTING

Gunung Sinabung Erupsi

GridStar.ID - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali mengalami erupsi pada Senin (10/08) pukul 10.16 WIB.

Karena erupsi yang terjadi, tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 7.460 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terlihat condong mengarah ke timur dan tenggara.

Baca Juga: Nasib Nahas, Temani Pendaki Perempuan Buang Air Kecil, Remaja Berusia 18 Tahun Mendadak Hilang dan Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kondisi Telanjang Dada, Diduga Alami Hal Ini!

Karena erupsi yang terjadi, saat ini Gunung Sinabung berada di status tingkat III atau siaga.

Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak beraktivitas di desa yang sudah direlokasi.

Selain itu warga diminta menjauh dan tidak berada di radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.

Baca Juga: Teka-Teki Pendaki Gunung Hilang Selama 31 Jam di Gunung Guntur, Tubuhnya Ditemukan dalam Kondisi Setengah Telanjang di Lokasi Ini oleh Penjaga Parkir, Apa yang Terjadi?

Warga yang berada di dekat sungai yang berhulu ke Sinabung juga diminta waspada akan bahaya banjir lahar panas dan dingin.

Di sebuah desa di Kabupaten Karo terlihat gelap gulita karena erupsi yang terjadi.

Desa itu menjadi gelap karena diselimuti oleh abu vulkanik dari Gunung Sinabung.

Baca Juga: Temukan Pendaki yang Hilang Secara Misterius dalam Kondisi Hampir Telanjang di Gunung Guntur, Tukang Parkir Ini Ungkap Kejadian yang Sama Pernah Terjadi 10 Tahun Lalu

Warga memilih tinggal di rumah dan menyalakan lampu rumah sebagai penerangan.

"Gelap sekali, serasa malam akibat debu, sampai saat ini lampu rumah tetap dinyalakan," ujar Teran Wanto Sembiring (49), seorang warga Desa Naman saat dikonfirmasi.

Sebenarnya tanda erupsi Gunung Sinabung sudah mulai terlihat sejak Minggu kemarin.

Baca Juga: Bak Sudah Terawang Jauh-Jauh Hari, Wirang Birawa Tekankan pada Masyarakat Soal Firasatnya Sebelum dan Sesudah Bencana Alam Menggoncang Dua Tempat Ini Secara Berurutan: Catet!

Erupsi yang terjadi hari ini diakui memang lebih besar daripada yang terjadi pada Sabtu (08/08).

"Lebih besar dari yang pertama itu, pada Sabtu (08/08), pokoknya desa kita saat erupsi terasa gelaplah," sambungnya.

"Karena erupsi itu, Desa kita ini sempat gelap dan warga tidak berani keluar rumah," sambungnya. (*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com, tribunnews