GridStar.ID - Sebuah rumah berada di tempat yang tak biasa dari kebanyakan lainnya.
Rumah tersebut diketahui berada di tengah jalan raya dan diapit dua jalan layang.
Pemilik rumah menolak menjual rumahnya itu ke pemerintah sejak 10 tahun lalu.
Mereka menolak komensasi yang diberikan developer atas pembongkaran rumah tersebut.
Rumah tersebut diapit dua jalur jalan layang Haizhuyong Bridge.
Rumah tersebut memiliki luas 40 meter persegi dan berdiri tepat di tengah jalan layang empat jalur tersebut.
Terungkap alasan kenapa dirinya tak mau pindah dari tempatnya yang sekarang.
Hal itu dikarenakan rumah pengganti yang ditawarkan pemerintah memiliki lokasi yang tidak ideal.
Pemilik dengan nama belakang Liang tersebut mengungkapkan merasa nyaman dengan rumah yang ditinggalinya saat ini.
"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan, dan nyaman," katanya.
Nyonya Liang diketahui meminta empat apartemen dari pemerintah, namun dia hanya dijanjkan dua.
Dalam wawancara lainya Nyonya Liang mengklaim pemerintah menawarinya tempat tinggal pengganti di sebelah kamar mayat, karena itulah dia tak ingin pindah.
Diketahui Jalan Huandao dihancurkan pada tahun 2010 untuk dibangun sebuah jalan layang.
Nyonya Liang merupakan satu-satunya orang yang bertahan di sana.
Sebelumnya ada 47 rumah tangga dan 7 perusahaan di daerah tersebut.
Semuanya sudah dipindahkan, dan hanya rumah Nyonya Liang yang tersisa di sana.
Pihak berwenang terus membujuk dengan berbagai skema pembayaran, namun ia menolak semuanya. (*)