Utang Luar Negeri Tembus 404 Miliar Dollar AS, Sri Mulyani: Kadang-Kadang Masyarakat Kita Sensitif soal Utang

Minggu, 19 Juli 2020 | 10:32
Tribunnews

Utang Luar Negeri Tembus 404 Miliar Dollar AS, Sri Mulyani: Kadang-Kadang Masyarakat Kita Sensitif soal Utang

GridStar.ID - Baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara terkait proporsi utang Indonesia.

Sri Mulyani meminta masyarakat tak memberikan stigma negatif terhadap hal ini.

Sebab, selama ini masyarakat menilai utang Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: PNS TNI Polri Harap Bersabar, Ditanya Kejelasan Soal Gaji ke-13 Menteri Sri Mulyani Masih Diam Seribu Bahasa: Nanti Aja Yah...

"Saya ingin menyampaikan, kadang-kadang masyarakat kita sensitif soal utang. Menurut saya, tidak bagus juga. Karena kalau kita mau bicara tentang policy (ketentuan) utang, ya kita bisa berdebat, jangan pakai benci dan menggunakan bahasa kasar," kata Sri Mulyani dalam live Instagram, Sabtu (18/7/2020).

Mantan Direktur Bank Dunia ini mengatakan, Menteri Keuangan mengeluarkan beragam kebijakan, termasuk utang, untuk mengelola keuangan negara jika penerimaan lebih besar dibanding belanja-belanja pemerintah.

Misalnya saja, belanja infrastruktur meliputi infrastruktur pendidikan, irigasi, saluran air, sanitasi, telekomunikasi, pelabuhan, hingga bandara. Begitu pun belanja di sektor lainnya meliputi belanja kesehatan dan penyaluran bantuan sosial.

Baca Juga: Ratusan Ribu Pensiunan PNS Gigit Jari, Terungkap Sri Mulyani Belum Terbitkan Aturan Pencairan Tapera, Proses Likuidasi 2 Kementerian Ini Diduga Penyebabnya!

"Kalau begitu kita perlu utang? Ya utangnya untuk apa dulu. Kalau untuk membuat infrastruktur kita baik (utang produktif), supaya anak-anak bisa sekolah dan tidak menjadi generasi yang hilang, ya tidak ada masalah," tutur Ani.

Dia menilai, utang adalah hal yang wajar dalam setiap negara. Negara-negara di dunia, sekalipun maju, tidak menjamin negara tersebut bebas dari utang.

Berutang atau tidak berutangnya suatu negara adalah pilihan yang perlu ditanggung konsekuensinya.

Baca Juga: Paling Berjasa Melawan Corona, Insentif yang Dijanjikan pada Tenaga Kesehatan Justru Belum Diberikan Meski Telah Banyak yang Sudah Gugur saat Bertugas, Sri Mulyani Buka Suara

Bila penerimaan negara berkurang, tetapi tak memilih untuk berutang, beberapa belanja pemerintah bisa tersendat.

"Itu pilihan kebijakan. Kalau enggak utang, berarti kita menunda kebutuhan infrastruktur. Masalah pendidikan, masalah kesehatan, mungkin tertunda. Jadi negara kita warganya banyak, tapi anak-anaknya bisa rentan," sebut Ani.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tembus sebesar 404,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.868 triliun (kurs Rp 15.000).

Utang tersebut terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 194,9 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,9 miliar dollar AS. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Mulyani: Soal Utang Kita Bisa Berdebat, tetapi Jangan Pakai Benci

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya