Kembali Pecah Rekor 2.657 Penambahan Kasus Harian, Indonesia Disebut Memasuki Fase Bahaya, Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini 3 Tanda-Tandanya!

Sabtu, 11 Juli 2020 | 14:03
Kompas

Kembali Pecah Rekor 2.657 Penambahan Kasus Harian, Indonesia Disebut Memasuki Fase Bahaya, Kapan Pandemi Berakhir? Ini 3 Tanda-Tandanya!

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih menyelimuti tanah air.

Kamis (09/07) bahkan kasus positif Covid-19 memecahkan rekor harian 2.657 pasien.

WHO bahkan memeringatkan bahwa wabah ini belum terlihat akan berakhir.

Baca Juga: Indonesia Kewalahan Angka Kasus Positif Corona Terus Bertambah, Ketua Komnas FBPI: Terus Terang Flu Burung Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Covid-19

Lantas kapan pandemi akan berakhi? Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman mengaku tidak bisa memprediksi kapan tepatnya pandemi akan berakhir.

Namun Dicky memberikan tanda-tanda kapan pandemi akan mereda.

"Pandemi di mana pun dan kapan pun hanya akan selesai atau berakhir jika terpenuhi salah satu dari tiga pilihan (tanda)," melansir Kompas.com, Jumat (10/07).

Baca Juga: Makin Bikin Ketar Ketir, Ilmuwan Sebut Covid-19 Diduga Merusak Otakakibat Komplikasi Neurologis Parah, Dokter Diminta Waspada!

Pertama, ditemukannya obat definitif yang efektif untuk menyembuhkan penyakit Covid-19 atau setidaknya mencegah terjadinya infeksi (profilaksis atau PreP).

Kedua, ditemukannya vaksin yang dapat memberikan kekebalan efektif terhadap serangan virus SARS-CoV-2.

"Lalu ketiga yakni terjadinya kekebalan alamiah yang timbul setelah sebagian besar manusia terinfeksi Covid-19," katanya lagi.

the new york times via KOMPAS.com
the new york times via KOMPAS.com

Ilustrasi Virus corona

Baca Juga: WHO Akui Temuan Ilmuwan Tentang Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara, Lakukan 6 Hal Ini Untuk Kurangi Risiko Tertular

Penemuan obat Covid-19

Sementara itu untuk vaksin paling cepat diperkirakan pertengahan atau akhir tahun depan.

Namun, dirinya memperkirakan paling cepat vaksin ditemukan awal tahun atau pertengahan tahun depan.

Melihat kebijakan pemerintah RI saat ini dan masih banyaknya orang yang tidak taat protokol kesehatan, hal itu bisa berpengaruh dalam meningkatkan potensi jumlah kasus, baik kasus positif maupun meninggal.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk Berkepanjangan, Setengah Tahun Wabah Virus Corona Terjadi, Epidemiolog Ungkap Pandemi Covid-19 Tak Akan Selesai Akhir Tahun Ini

Dicky telah menyampaikan analisisnya terkait fase rawan di Indonesia ke pemerintah.

Menurutnya Indonesia akan memasuki fase rawan atau berbahaya bulan Juli-September.

Hal itu karena pelonggaran PSBB oleh pemerintah.

"Terutama karena ini proses akumulasi penularan eksponensial dari waktu ke waktu dan pada akhirnya memang akan semakin banyak mengenai orang yang rentan atau memiliki komorbid (penyakit penyerta)," katanya.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Selama Ini Terus Disangkal WHO, 239 Ilmuwan Ini Beberkan Bukti Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

Hal itu, imbuhnya akan meningkatkan orang yang bergejala sedang sampai parah.

Proses pelacakan kasus dan isolasi

Rekomendasinya untuk pencegahan adalah dengan cara meningkatkan tes lacak dan isolasi.

Selain itu 3M dan 3R.

Yang dimaksud 3M adalah Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak.

Baca Juga: Capai Rekor Tertinggi Sejak 2 Maret, Total Kasus Covid-19 di Indonesia Lampaui 70.000, Dengan Kasus Baru Pada 9 Juni Sebanyak 2.657 Pasien

Selain itu hindari 3R, yaitu Ramai, Ruangan, dan Rapat (jarak orang terlalu banyak dan dekat) agar aman.

Direkomendasikan juga bagi para pegawai atau karyawan yang memiliki komorbid agar diperhatikan oleh pemerintah/ BUMN/ perusahaan untuk tetap bekerja di rumah sampai setidaknya Oktober.

"Lalu nanti di bulan Oktober dievaluasi lagi," imbuhnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Indonesia Disebut Masuk Fase Berbahaya, Kapan Pandemi Akan Berakhir?

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya