GridStar.ID - Kisah miris dialami seorang pria yang berprofesi sebagai tukang ojek.
Pria asal Uganda tersebut kesal karena motornya disita polisi dan dimintai tebusan yang cukup tinggi.
Pria bernama Hussein Walugembe tersebut setiap hari meminta agar motornya yang ia gunakan untuk mencari uang itu segera dikembalikan.
Tetapi hal itu seakan sia-sia baginya, hingga ia memutuskan untuk membakar dirinya sendiri.
Hal ini berawal ketika polisi menyita motornya pada Senin (29/06) di Distrik Masaka.
Menurut keterangan polisi, Walugembe meminjamkan sepeda motornya tersebut kepada seorang teman.
Ternyata temannya itu mengangkut penumpang pada Senin, dan ditangkap karenanya.
Diketahui, menjadi tukang ojek di Uganda menjadi salah satu sumber pendapatan bagi para pemuda yang tak memiliki pekerjaan di sana.
Namun saat wabah corona terjadi, pengemudi ojek di sana dilarang membawa penumpang dan hanya boleh mengantar barang.
Diketahui polisi yang menahan motor Walugembe tersebut meminta uang sebesar 40 dollar AS atau sekitar Rp 581.000 jika ingin motornya dikembalikan.
Walugembe berkali-kali datang ke kantor polisi untuk mendapatkan kembali motornya.
Ia bahkan menginap di sana dan memberikan makanan kepada polisi.
Frustasi karena apa yang diminta tak kunjung didapatkan, pemuda tersebut melakukan aksi nekat pada Kamis (02/07).
Walugembe mengunci dirinya di sebuah ruangan di kantor polisi, dan membakar dirinya sendiri dengan sebotol bensin.
Mengetahui hal tersebut, polisi yang ada langsung menyiramkan air untuk memadamkan api.
Tetapi sayangnya nyawa sang pemuda tak bisa tertolong, bahkan seorang polisi yang ada dengannya juga mengalami luka ringan.
Penyelidikan pun dilakukan untuk mengetahui kasus yang terjadi. (*)