Kontroversi Kalung Eucalyptus Disebut Kementan Sebagai Antivirus Corona, Ikatan Dokter Indonesia Angkat Bicara: Seharusnya Ada Penelitian

Minggu, 05 Juli 2020 | 18:02
kompas.com

Kalung Antivirus Corona

GridStar.ID - Sebuah kontroversi terjadi ketika banyak orang sedang mencari penangkal dari pandemi virus corona.

Bahkan kini Kementan menyebut bahwa sebuah kalung eucalyptus disebut sebagai kalung antivirus corona.

Bahkan produk tersebut telah di-launching pada Mei 2020 lalu.

Baca Juga: Orang Dekat Donald Trump Dikabarkan Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Putra Presiden AS Langsung Isolasi Diri dan Batalkan Semua Acara

“Produk yang kemarin bulan Mei sudah di-launching,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Dr. Ir. Fadjry Djufry dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (04/07).

Ia menyampaikan bahwa beberapa produk yang telah dikeluarkan sudah berbadan izin.

“Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi di produksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses,” jelas dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sampai Geram, Aksi Manggung Rhoma Irama Berbuntut Panjang karena Hal Ini, Gubernur Jawa Barat: Kalo Gini yang Repot Siapa?

Kalung eucalyptus tersebut disebut memiliki kandungan yang sama seperti roll on dan inhaler yang telah diproduksi.

“Isi kalung itu sama dengan yang ada di roll on dengan teknologi nano,” jelas dia.

Meski begitu Fadjry juga menyarankan untuk teta mengenakan masker dan menjalankan protokol pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Datang dengan Gejala Covid-19, Pria Ini Meninggal Dunia Usai Ditolak oleh 18 Rumah Sakit, Berakhir Menyedihkan Menahan Sakit dan Tergeletak di Depan Pintu RS

“Tetap harus pakai masker dan menjalankan protokoler Covid-19,” kata Fadjry.

Di sisi lain, Ikatan Dokter Indonesia memberikan tanggapannya mengenai kalung eucalyptus yang ramai diperbincangkan tersebut.

Terlebih lagi bahan ini diklaim mampu jadi antivirus corona.

Baca Juga: Rumah Sakit Kelimpungan Hadapi Zona Hitam, Pemerintah Berencana Pindahkan Pasien Covid-19 yang Ada di Surabaya ke Pulau Terpencil Ini

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyampaikan klaim tersebut harus dibuktikan dengan adanya penelitian yang menjelaskan bahwa benar bahanitu bisa menjadi antivirus.

"Semestinya ada hasil penelitian yang dapat membuktikan atau meyakinkan bahwa kalung tersebut berkhasiat sebagai antivirus," kata Daeng. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya