Digadang-gadang Sembuhkan Covid-19, WHO Hentikan Penggunaan 2 Obat Ini sebagai Penangkal Virus Corona, Ada Apa?

Minggu, 05 Juli 2020 | 15:02
Kompas

Digadang-Gadang Sembuhkan Covid-19, WHO Hentikan Penggunaan 2 Obat Ini Sebagai Penangkal Virus Corona, Ada Apa?

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih menyelimuti negara-negara di dunia.

Pemerintah dan para ahli sedang gencar-gencarnya mencari penangkal Covid-19.

Salah satu obat yang digadang-gadang dapat menjinakan virus ini adalah Chloroquine.

Baca Juga: Harap Waspada! Makin Marak Obat Virus Corona Ilegal yang Ditawarkan Dukun Gadungan, Sudah Sampai Dipromosikan di Radio

Chloroquine sempat diklaim dapat mengobati pasien penderita Covid-19.

Namun Sabtu kemarin (04/07) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, bahwa telah menghentikan percobaan terhadap hydroxychloroquine serta kombinasi lopinavir atau ritonavir untuk pengobatan pasien virus corona.

Sebelumnya, obat-obat tersebut telah diujicoba untuk menemukan solusi yang efisien dalam menangani pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Pria Asal Situbondo Mengklaim Sudah Temukan Obat Mujarab untuk Pasien Covid-19 hingga Ngaku akan Dipertemukan dengan Presiden Joko Widodo Oleh Erick Thohir

"WHO hari ini menerima rekomendasi dari Komite Pengarah Internasional Solidaritas Trial untuk menghentikan percobaan hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir," kata perwakilan WHO dilansir dari Tribunnews.com.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (05/07), remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir atau ritonavir telah diuji WHO sejak Maret lalu dan melibatkan lebih dari 4.500 pasien.

Bukti uji coba itu dipaparkan pada KTT WHO yang digelar pada 1 hingga 2 Juli lalu tentang penelitian dan inovasi corona.

Kompas

Ilustrasi Khloroquin

Baca Juga: Kabar Gembira Penangkal Corona Telah Ada, Obat Covid-19 Karya Anak Bangsa Ini Sudah Terdaftar BPOM dan Segera Beredar Luas di Pasaran, Jangan Asal Konsumsi Begini Kata Ahli!

Sementara itu, rumah sakit menyatakan bahwa kedua obat itu tidak mengurangi jumlah kematian pasien corona yang dirawat di rumah sakit, jika dibandingkan dengan standar perawatan yang ada.

WHO menambahkan, mereka tidak menemukan bukti bahwa kedua obat itu dapat meningkatkan risiko angka kematian.

"Keputusan ini hanya berlaku untuk pelaksanaan uji coba pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan tidak mempengaruhi evaluasi yang mungkin dilakukan dalam studi hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir lainnya pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit,"

Baca Juga: Bawa Angin Segar, Obat Ini Diklaim Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19 hingga Disambut Baik WHO, Namun Ada Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Setelah empat bulan dilakukannya pengujian klinis, para ahli WHO memutuskan bahwa remdesivir saat ini dianggap paling efektif dari semua obat yang diuji.

(*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber tribunnews, Sputnik News