GridStar.ID - Pandemi virus corona masih menyelimuti negara-negara di dunia.
Pemerintah dan para ahli sedang gencar-gencarnya mencari penangkal Covid-19.
Salah satu obat yang digadang-gadang dapat menjinakan virus ini adalah Chloroquine.
Chloroquine sempat diklaim dapat mengobati pasien penderita Covid-19.
Namun Sabtu kemarin (04/07) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, bahwa telah menghentikan percobaan terhadap hydroxychloroquine serta kombinasi lopinavir atau ritonavir untuk pengobatan pasien virus corona.
Sebelumnya, obat-obat tersebut telah diujicoba untuk menemukan solusi yang efisien dalam menangani pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
"WHO hari ini menerima rekomendasi dari Komite Pengarah Internasional Solidaritas Trial untuk menghentikan percobaan hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir," kata perwakilan WHO dilansir dari Tribunnews.com.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (05/07), remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir atau ritonavir telah diuji WHO sejak Maret lalu dan melibatkan lebih dari 4.500 pasien.
Bukti uji coba itu dipaparkan pada KTT WHO yang digelar pada 1 hingga 2 Juli lalu tentang penelitian dan inovasi corona.
Sementara itu, rumah sakit menyatakan bahwa kedua obat itu tidak mengurangi jumlah kematian pasien corona yang dirawat di rumah sakit, jika dibandingkan dengan standar perawatan yang ada.
WHO menambahkan, mereka tidak menemukan bukti bahwa kedua obat itu dapat meningkatkan risiko angka kematian.
"Keputusan ini hanya berlaku untuk pelaksanaan uji coba pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan tidak mempengaruhi evaluasi yang mungkin dilakukan dalam studi hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir lainnya pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit,"
Setelah empat bulan dilakukannya pengujian klinis, para ahli WHO memutuskan bahwa remdesivir saat ini dianggap paling efektif dari semua obat yang diuji.
(*)