Benarkah BBM Jenis Pertalite dan Premium akan Dihapus Pertamina?

Kamis, 18 Juni 2020 | 18:00
MotorPlus Online

Benarkah BBM Jenis Pertalite dan Premium Akan Dihapus Pertamina?

GridStar.ID - Baru-baru ini berhembus kabar Pertamina akan menghapuskan jenis BBM tak ramah lingkungan.

Jenis ini termasuk premium dan pertalite.

Lantas, benarkah premium dan pertalite tak akan lagi beredar?

Baca Juga: Bak Siram Bensin dalam Kobaran Api, Raul Lemos Buat Pengakuan hingga Berani Bersumpah Bantah Maki Keluarga Anang Hermansyah: Jengkel Juga Gue...

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sejalan dengan kesepakatan pemerintah mengurangi emisi gas karbon.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 mengenai batasan Research Octane Number (RON).

"Jadi ada regulasi KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang menetapkan bahwa untuk menjaga emisi karbon itu, menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa gitu, di kadar emisi berapa," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (15/6/2020).

Baca Juga: Bak Siram Bensin ke Kobaran Api, Raul Lemos Lagi-Lagi Unggah IG Story Singgung Lelaki dan Gadis Kalem, Suami Krisdayanti Sindir: Gitu Aja Kok Repot!

Berdasar Peraturan KLHK Nomor P.20 Tahun 2017, Indonesia sudah harus mengadopsi kendaraan BBM berstandar Euro 4 sejak 10 Maret 2017.

BBM yang memenuhi standar Euro 4 yakni bensin dengan RON di atas 91 dan kadar sulfur maksimal 50 ppm.

Sedangkan bensin Pertamina yang berada di bawah RON 91 ada Pertalite dengan RON 90 dan Premium RON 88.

Baca Juga: Bukan Tak Mau Pasang Badan Demi Aurel dan Azriel, Ashanty Pilih Tutup Mulutnya Rapat-Rapat Lantaran Tak Mau Siram Bensin ke Api yang Menyala: Biar Adem Dulu!

Jadi, kalau berpatokan pada aturan tersebut, Premium dan Pertalite tak sesuai standar karena masih di bawah aturan Euro 4.

Wacana bensin Premium dihapus sebetulnya bukan usulan baru.

KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbel) mengusulkan bensin Premium 88 dihapus karena tidak sesuai teknologi otomotif sekarang.

Baca Juga: Lama Dipendam Usai Kematian Olga Syahputra, Aditya Gumay Akhirnya Buka Suara Soal Perang Dingin sang Komedian dengan Ruben Onsu yang Sudah Reda bak Disiram Bensin: Wajahnya Nggak Ikhlas!

"Masa kita menggunakan BBM yang kualitasnya zaman 50 tahun yang lalu? Mending dihapus sekalian karena kalau digunakan, kendaraan kita akan cepat rusak," ungkap Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin di Gedung Sarinah, Jakarta, 2018 lalu.

Lebih dari tiga tahun lalu, tepatnya pada 23 Desember 2014, Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri pernah merekomendasikan agar impor BBM jenis RON 88 atau Premium dihentikan.

"Sesuai rekomendasi Tim, intinya premium RON 88 itu dihapus, hilang, tidak lagi dijual di SPBU. Buat apa? Di market hanya ada RON 92 ke atas," tegas Faisal.

Baca Juga: Sempat Siram Bensin ke Kobaran Api, Kini Nikita Mirzani Melempem Tak Mau Lagi Ikut Campur Skandal Panas Syahrini, Nyai Sudah Damai dengan Incess?

Alasannya, sudah hampir tak ada lagi negara di dunia ini yang memproduksi bensin RON 88.

Selama ini, Pertamina mengimpor bensin RON 92 untuk diturunkan kualitasnya jadi RON 88.

Caranya mencampur bensin RON 92 dengan naphta sehingga jadi RON 88 namun membuat harga Premium jadi tinggi.

Baca Juga: Waduh, Denny Cagur Isi Mobil Rolls Royce 15 Miliar Milik Raffi Ahmad dengan Bensin Eceran, Netizen Tepok Jidat: Sultan Andara Pasti Nangis Lihatnya!

Sebelum 2015, Premium termasuk BBM bersubsidi namun harga yang tinggi membuat biaya subsidi jadi tinggi.

Maka Tim Reformasi Migas ketika itu merekomendasikan agar bensin Premium diubah jadi RON 92 alias Pertamax. (*)

Artikel ini telah tayang di MotorPlus-online.com dengan judul Bensin Premium dan Pertalite Akan Dihapus Ini Alasan Kuatnya

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Motorplus Online