Bak Bangkit dari Kematian, Pasien Covid-19 Ini Koma Selama 2 Bulan Mendadak Sembuh Total, Pemerintah Talangi Biaya Perawatannya hingga Rp2,9 Miliar!

Senin, 15 Juni 2020 | 12:00
Xinhua

(Ilustrasi) Bak Bangkit dari Kematian, Pasien Covid-19 Ini Koma Selama 2 Bulan Mendadak Sembuh Total, Pemerintah Talangi Biaya Perawatannya hingga Rp2,9 Miliar!

GridStar.ID - Hingga kini Vietnam menjadi salah satu negara di dunia dengan 0 kasus kemantian akibat covid-19.

Tak hanya itu, data infeksi covid-19 di Vietnam juga hanya menunjukan 11 pasien rawat tersisa, sedangkan 323 pasien lainnya telah mengalami kesembuhan.

Pasien ke 91 sempat mengungkapkan seperti apa kondisinya saat terinfeksi corona hingga sempat alami kritis.

Baca Juga: Firasat Wirang Birawa Makin Mendekati Kebenaran, Ahli Sebut Vaksin Virus Corona Sudah Dalam Tahap Akhir, Tanda Pandemi Segera Berakhir?

Belakangan, setelah kondisi pasien tersebut pulih dan dinyatakan negatif Covid, identitasnya mulai diketahui publik. Pasien itu adalah seorang pilot Inggris bernama Stephen Cameron (43).

Dia dilaporkan mengalami masa pemulihan yang ajaib dari paparan virus corona setelah didiagnosis terinfeksi pada Maret 2020.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), (9/6/2020) Cameron bekerja sebagai pilot di maskapai Vietnam Airlines. Dia dilaporkan terinfeksi virus di sebuah bar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pasien Sembuh Covid-19 Mendadak Alami Keluhan Nyeri Seperti Ditusuk Sisa dari Infeksi Virus Ini: Corona Penyakit Merepotkan!

Saat itu, kasus Cameron yang menjadi pasien Covid-19 telah menarik banyak perhatian warga Vietnam maupun mancanegara.

Dia menghabiskan 47 hari untuk bertahan hidup dengan fungsi paru-paru hanya 10 persen saja dari kapasitas normal.

Bahkan Pemerintah Vietnam telah mengalokasikan sebanyak 5 miliar Dong atau sekitar Rp 2,9 miliar untuk menyelamatkan nyawa pilot tersebut.

Baca Juga: Bukti Ngerinya Hoaks, Rombongan Warga Bersenjata Tajam Ini Nekat Todong Ambulans Pembawa Jenazah Positif Corona Hingga Ancam Bakar Puskesmas

Pemerintah juga awalnya tidak percaya mengetahui pasien itu dapat pulih begitu cepat. Padahal mereka sempat pesimistis pasien tersebut dapat kembali pulih.

"Pemulihan ajaib pasien adalah dorongan bagi para dokter untuk upaya dan pengabdian mereka yang tak kenal lelah," ujar Wakil Kepala Sub-Departemen Perawatan di National Steering Committee untuk virus corona, Luong Ngoc Khue kepada Vietnam News.

Kisah Cameron di Vietnam juga beberapa kali dibagikan oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan di web pribadinya Disway.

Baca Juga: Bukti Ngerinya Hoaks, Rombongan Warga Bersenjata Tajam Ini Nekat Todong Ambulans Pembawa Jenazah Positif Corona Hingga Ancam Bakar Puskesmas

Salah satunya pada unggahan Minggu (14/6/2020) disebutkan, selama koma, Cameron terus dirawat dengan intensif, segala upaya dilakukan, termasuk kemungkinan untuk cangkok liver dan ginjalnya.

Banyak warga Vietnam yang bersedia mendonorkan hati dan ginjal untuk kesembuhan Cameron.

Namun, transplan baru bisa dilakukan kalau kondisi tubuhnya memungkinkan. Sementara yang menjadi pertimbangan yakni kondisi jantung Cameron yang hanya berdetak 40 kali per menit.

Baca Juga: Pakai Bukti Foto Satelit, Kebohongan China Soal Virus Corona Dikuliti Habis-habisan oleh Amerika! Ada Apa?

Sambil terus menjalani perawatan, dia juga menjalani tes berkala. Di tengah pupusnya harapan hidup, ternyata kondisi pilot tersebut membaik, yaitu dia dinyatakan negatif Covid-19.

"Menariknya, ada orang terkena Covid-19 sampai mengalami koma begitu lama, tetapi setelah dua bulan dirawat, hasil tesnya negatif," tulis Dahlan.

Agar lebih akurat mengenai hasil tes, pihak RS sampai melakukan tes ulang sampai enam kali dan hasilnya tetap negatif.

Baca Juga: Bak Angin Segar Penangkal Covid-19 Segera Ditemukan, Pemerintah Jalin Kerja Sama dengan China Kembangkan Vaksin Virus Corona, Akhir Tahun 2020 Siap Edar?

Lantaran hasilnya sudah negatif Covid, Cameron dipindahkan ke RS non-Covid yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis. Setelah pindah ke RSU, kondisi kesehatan Cameron diharapkan semakin membaik.

Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).

Baca Juga: Dijagokan Bakal Geser Prabowo Subianto, Anies baswedan Disebut Media Inggris Jadi Saingan baru Jokowi, Penanganan Corona Gubernur Jakarta Dianggap Lebih Maju Timbang Presiden

ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras. Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.

Setidaknya dua organ tersebut tidak lebih rusak lagi, serta mengurangi kemungkinan keracunan dari oksigen.

Tak lama setelah itu, dokter terus menurunkan ECMO dengan sangat pelan.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Ini Update Terbaru Vaksin Virus Corona, 11 Jenisnya Sudah Diuji Coba ke Tubuh Manusia!

Sementara, dokter masih belum berani melepas ventilator dari pilot tersebut.

Cameron juga terus diberikan obat antibakteri dan nutrisi yang terjaga kualitasnya.

Dalam dua kali sehari, ia menjalani terapi agar otot-ototnya terjaga.

Baca Juga: Sebut Perjuangannya Sama dengan Presiden Moon Jae In, Ridwan Kamil Ungkap Anggaran Pemerintah Jabar Tak Sebanding dengan Korsel: Lahir Batin Saya Harus Selamatkan 50 Juta Nyawa!

Menurut dokter di RSU, Cameron begitu kritis lantaran adanya sindrom badai sitokin yakni gangguan pada organ di saat sistem imunitasnya melawan virus corona.

Menurut kabar terkini, kondisi Cameron telah berhasil mengalami masa-masa sulit, tekanan darahnya sudah mendekati normal, yakni 120/60.

Dia pun bahkan disebut tidak perlu lagi untuk melakukan transplantasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Pasien Covid Nomor 91 Vietnam, Bisa Sembuh Setelah Koma 2 Bulan

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya