Kenaikan Drastis Kasus Covid-19 per Hari Usai Grafik Menurun Disebut Epidemiolog UGM Lantaran Faktor Ini, Angkanya Meledak Setelah Proses Inkubasi!

Senin, 08 Juni 2020 | 11:00
Xinhua

(Ilustrasi) Kenaikan Drastis Kasus Covid-19 per Hari Usai Grafik Menurun Disebut Epidemiolog UGM Lantaran Faktor Ini, Angkanya Meledak Setelah Proses Inkubasi!

GridStar.ID - Baru-baru ini, epidemolog kembali mengungkapkan penyebab terjadinya lonjakan kasus covid-19.

Sudah menurun, angka kasus corona kembali naik drastis hingga 900 kasus per hari usai lebaran, apa yang terjadi?

Epidemiolog Universitas Gajah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad mengungkap faktor-faktor yang mungkin menyebabkan grafik kasus covid-19 fluktuatif.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Pandemi, Puluhan Kampung di Jakarta Barat Dinyatakan Merdeka dari Covid-19, Ternyata Ini Kunci Sukses Warga Lawan Corona!

"Kemungkinan hasil interaksi masyarakat yang meningkat selama Lebaran," kata Riris saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/6/2020).

Momen Lebaran tentu berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang banyak dihabiskan masyarakat di rumah saja dengan meminimalisir kegiatan di luar rumah.

Meski sudah banyak yang membatalkan mudik dan memilih tinggal di rumah tanpa menerima tamu.

Baca Juga: Kembali Pecah Rekor, Nyaris Sentuh Angka 1000 Kasus Baru Jadi Penambahan Tertinggi Covid-19 Setelah New Normal Diterapkan di Beberapa Daerah Zona Hijau

Namun, masih banyak juga masyarakat yang tetap menjalin silaturahmi saat hari Lebaran kemarin, meski lingkupnya lebih sempit.

Peningkatan interaksi itu kemudian menimbulkan terjadinya peningkatan potensi paparan virus di tengah masyarakat dari satu orang ke orang lainnya.

Mengapa kasus baru kembali meningkat Sabtu (6/6/2020) kemarin, disebutkan karena adanya masa inkubasi virus di dalam tubuh.

Baca Juga: Epy Kusnandar Bagikan Kabar Duka di Tengah Pandemi, sang Mertua Dilarikan ke RS dan Butuh Perawatan Intensif, Aktor Senior Ini Malah Terancam Kasus Pencemaran Nama Baik: Saya Mohon Maaf...

"Jadi, baru muncul saat ini setelah melewati masa inkubasi," ujarnya.

Sementara itu, epidemiolog yang tengah menyelesaikan pendidikan S3-nya di Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut Indonesia memang masih berada di masa puncak pandemi Covid-19.

"Indonesia belum melewati puncak gelombang satunya. Terutama dalam hal ini Pulau Jawa. Pulau lain masih dalam tahap di awal kurva," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Baca Juga: Meski Surabaya Menjadi Zona Hitam Virus Corona dalam 4 Hari, Pasien Sembuh di Kota Ini Tercatat Lebih dari 500 Orang, 3T Jadi Kunci Rahasia Walikota Risma

Hal itu ia katakan karena melihat tren kasus baru yang angkanya masih juga tinggi, bahkan meningkat hingga saat ini.

Untuk itu, Dicky menyebut Indonesia membutuhkan strategi pengujian yang lebih masif dan efisien.

"Kita perlu strategi testing yang lebih masif, agresif, dengan hasil yang cepat hitungan jam. Kecepatan hasil ini akan memengaruhi banyak hal (misalnya) deteksi dini kasus. Sehingaga cepat isolasi dan bila berstatus risiko jadi parah dapat ditangani sehingga mencegah kematian," jelasnya.

Kecepatan hasil uji itu juga bisa mengurangi waktu tunggu atau rawat seorang pasien di rumah sakit, sehingga pelayanan untuk pasien yang lain akan berjalan dengan lebih efisien. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Kembali Meninggi, Ini Analisis Ahli Epidemiologi

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya