GridStar.ID - Nama Tri Rismaharini dikenal luas setelah menjabat sebagai walikota Surabaya.
Menjabat selama 9 tahun di ibukota provinsi Jawa Timur, tiba-tiba Risma berpamitan saat berada di balai kota Surabaya.
Risma juga menyampaikan pesan kepada masyarakat Surabaya saat merayakan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya di Balai Kota, pada Minggu (31/05).
"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu, saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma dikutip dari Kompas.com.
Risma meminta kepada jajaran Pemkot Surabaya untuk bisa bergerak dan tidak berhenti untuk memajukan pembangunan yang ada di Kota Surabaya.
Dengan hal tersebut Risma berharap akan bisa meninggalkan warisan yang akhirnya bisa membuat anak cucu warga Surabaya bisa bertahan di kotanya.
"Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri," tutur Risma.
Risma juga mengajak warganya untuk terus bergerak dan memajukan Surabaya, tak hanya untuk sekarang, tetapi demi masa depan yang lebih baik.
"Ayo setiap individu harus bergerak untuk memajukan Surabaya, karena kita harus berjuang demi anak-anak kita semua," ujar Risma.
"Saya ingat betul omongan staf itu. Saya sampaikan kepada dia bahwa Gusti Allah sudah menciptakan Surabaya berada di tepi pantai di ujung Jawa Timur, itu sudah pemberian Tuhan.
Dampaknya apa? Ya kita harus selesaikan banjir itu, hingga sekarang sudah tidak ada lagi banjir kiriman itu. Jadi artinya, kita bisa mengubah itu," ujar Risma.
Perempuan yang telah menjabat selama 2 periode sebagai walikota Surabaya ini juga menyampaikan pengalamannya dalam menangani banjir di kota yang dipimpinnya.
(*)