Segera Masuki New Normal, Hindari Tempat Berisiko Penularan Virus Corona dan Pahami Cara Mudah Pencegahannya: Cuci Tangan Minimal 20 Detik

Senin, 01 Juni 2020 | 17:15
KOMPAS.COM

Banyak negara sudah mulai menerapkan new normal untuk mengantisipasi virus corona, bagaimana cara mudah pencegahannya?

GridStar.ID – Aturan new normal mulai diberlakukan di banyak negara, termasuk tentu di Indonesia.

Agar terhindar dari penularan virus corona, disarankan kita menghindari tempat-tempat yang dianggap berisiko tertular.

Selain itu, kita juga harus memahami cara mudah mencegah penularan Covid-19 kepada diri kita.

Baca Juga: Jangan Bingung, Hal-hal Sederhana Ini Membuat Kita Lebih Bersiap Menghadapi New Normal, dan Lindungi Diri dari Penyebaran Virus Corona

Seperti dilansir dari Kompas.com, virus corona diyakini masih beredar dan menginfeksi manusia.

Namun, banyak negara mulai mengambil langkah pelonggaran lockdown.

Pemerintah pun tengah menggodok wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna mendorong perbaikan kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: New Normal Tinggal Hitungan Hari, Mbah Mijan Malah Beri Peringatan Soal Bencana Dahsyat Jika Masyarakat Nekat Pergi ke Tempat Ini: Ini Bukan Menakut-nakuti...

Pelonggaran PSBB rencananya diterapkan pada Juni.

Saat Anda kembali beraktivitas, misalnya bekerja di kantor dan belajar di sekolah, bagaimana cara meminimalkan risiko terinfeksi virus corona?

Masih banyak hal yang belum diketahui ilmuwan terkait virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Juga: Terjun Langsung Tinjau Mal Siapkan New Normal, Jokowi Ditertawakan Mantan Jubir SBY: Kalau Presiden Salah Siapa yang Mau Koreksi?

Namun, semakin banyak data tentang bagaimana virus menular dan bertahan di permukaan, dapat memandu kita bagaimana cara yang tepat saat mulai menjalani new normal nanti.

Satu hal penting yang harus diketahui terkait virus corona SARS-CoV-2, Anda kemungkinan besar tertular jika berdekatan dengan orang yang terinfeksi dalam waktu lama.

Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Gembar-gembor Dibukanya Kembali Mal Pada 5 Juni Mendatang, Anies Baswedan Malah Singgung Akan Perpanjang PSBB Jakarta hingga Sebut New Normal Hanya Imajinasi

Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang.

Dalam studi yang terbit di medRxiv, studi ini menemukan bahwa risiko penularan virus di rumah atau kontak dengan orang terinfeksi 10 kali lebih besar dibanding risiko penularan di rumah sakit, dan 100 kali lebih besar dibanding penularan di transportasi umum.

Di luar rumah, sulit untuk menentukan peringkat risiko karena kondisi lingkungan sangat beragam.

Baca Juga: Angka Kasus Tak Kunjung Merosot, Menteri BUMN Sebut Mahalnya Biaya Perawatan Satu Pasien Corona, Erick Thohir Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini saat New Normal: Saya Yakin Negara Kita Bisa!

"Namun, apa yang dapat kami katakan adalah penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu," kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.

"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang. Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir dariNew Scientist, Rabu (27/5).

Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.

Baca Juga: Indonesia Akan Menjalani New Normal Setelah Berbulan-bulan Hadapi Pandemi Covid-19, Mbah Mijan Minta Hindari Tempat Ini: Saya Khawatir

Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.

Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.

"Suasana lembap dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Baca Juga: Jadi Kurang Greget! Naik Roller Coaster di Jepang Dilarang Teriak, Kasus Corona Menurun Tajam, Negeri Sakura Persiapkan Hiburan di Tengah New Normal

Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang yang sama tidak terinfeksi Covid-19.

Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh masih disarankan untuk mencegah penularan Covid-19.

Masih belum jelas berapa lama virus dapat bertahan dan tetap menular di permukaan, tetapi ini masih dianggap sebagai rute penularan yang signifikan.

Baca Juga: Diam-diam Jepang Sudah Mulai New Normal, Warga Rama-ramai Keluar Rumah: Aku Masih Agak Khawatir

"Jika permukaan telah terkontaminasi dengan tetesan dari orang yang terinfeksi, mungkin ada cukup virus untuk menginfeksi seseorang yang menyentuh permukaan dan selanjutnya mentransfer virus ke mulut, hidung, mata, atau wajah mereka," kata Margaret Hosie, juga di MRC, Universitas Pusat Penelitian Virus Glasgow.

"Namun, jika mereka mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik, virus di tangan akan hancur."

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan enam hingga 10 kali sehari dikaitkan dengan penurunan 36 persen dalam risiko terinfeksi virus corona. Hal ini ada dalam laporan yang terbit di Wellcome Open Research.

Baca Juga: Seorang Pakar Peringatkan untuk Menghentikan New Normal Jika Ada Gelombang Kedua Covid-19, Indonesia Tidak Sepenuhnya Siap dengan Kehidupan Baru?

Untuk diketahui, sabun membantu melarutkan virus. Oleh sebab itu, jika hanya mencuci tangan dengan air tetapi tidak menggunakan sabun, hal ini dianggap tidak efektif.

"Kemudian, menggosok tangan dengan alkohol memang dapat mencegah penularan. Namun, sebaiknya lakukan (dengan alkohol) jika tidak ada akses ke fasilitas cuci tangan," kata Hosie.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Wacana New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona.(*)

Tag

Editor : Yunus

Sumber Kompas.com