Bukannya Beri Contoh, Wali Kota Ini Langgar Aturan Pandemi Corona, Ini yang Dilakukan Saat Akan Ditangkap Polisi

Kamis, 21 Mei 2020 | 22:15

Seorang Wali Kota pura-pura mati saat hendak ditangkap polisi, akibat melanggar aturan pencegahan Covid-19

GridStar.ID – Seorang Wali Kota harusnya menjadi pemimpin dalam gerakan pencegahan penangan wabah Covid-19.

Tapi sosok Wali Kota ini justru melakukan sebaliknya, dengan melanggar aturan pandemi Corona yang sudah dibuat pemerintah setempat.

Akibatnya, Wali Kota tersebut dicari polisi untuk ditangkap.

Baca Juga: Jadi Senjata dalam Bertugas, Seorang Perawat Pasien Virus Corona Ini hanya Pakai Bikini di Balik APD yang Tembus Pandang, Kelakuannya Justru Dibanjiri Dukungan

Seperti dilansir Kompas.com dari Daily Mail, Kamis (21/5), Wali Kota melanggar aturan itu berasal dari salah satu wilayah di Peru.

Dia disebutkan pura-pura mati setelah ketahuan melanggar aturan mencegah virus corona, dengan minum-minum bersama temannya.

Jamie Rolando Urbina Torres, Wali Kota tersebut, berbaring di peti mati sambil mengenakan masker, saat hendak ditangkap di Tantara, Peru, Senin malam (18/5).

Baca Juga: Pencarian Vaksin Virus Corona Menemukan Secercah Harapan, Peneliti Ungkap Hasil Penemuannya yang Dinilai Memuaskan

Polisi menerangkan, sang Wali Kota ditangkap karena sudah melanggar jam malam untuk mencegah virus corona.

Saat itu, Urbina Torres ketahuan tengah minum-minum dengan temannya. Bahkan, si pejabat publik itu mabuk saat penegak hukum mendatanginya.

Tidak dijelaskan di mana Urbina Torres dan temannya mabuk-mabukan, atau mengapa sampai ada peti yang digunakannya untuk pura-pura mati.

Baca Juga: Bikin Sensasi di Tengah Wabah Corona Ngaku Bakal Lelang Keperawanannya Rp2 Miliar, Sarah Keihl Ternyata Pebisnis yang Kaya Raya Sejak Lahir

Sang pejabat publik sebelumnya sudah dituding terlalu menganggap remeh wabah ini. Dia tidak menerapkan standar keselamatan di seluruh kota.

Tantara, begitu juga dengan tempat lainnya di seluruh Peru, secara resmi memberlakukan lockdown dari pemerintah pusat 66 hari lalu.

Namun, warga lokal yang marah mengungkapkan, Urbina Torres hanya memenuhi aturan itu selama delapan hari. Setelah itu dia mengabaikannya.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Pesan Tuhan untuk Tetap di Rumah, Asap Hitam Tanpa Henti Mengepul Saat Mayat Pasien Covid-19 Dikremasi dan Turun Hujan Es Berbentuk Virus Corona di Kota Ini

Dia menjadi sasaran kemarahan warganya dalam pertemuan kota pada 9 Mei. Bahkan, pejabatnya menyerang balik ketika Torres memberi pembelaan.

Dia juga dituduh gagal untuk memberlakukan pemeriksaan keselamatan, untuk memastikan warga yang berada dari luar tak bisa masuk Tantara.

Kawasan Amerika Selatan kini menjadi episentrum baru Covid-19, di mana baik kasus infeksi dan kematiannya meningkat cepat melebihi wilayah lain di dunia.

Baca Juga: Rakyat Indonesia Perlu Belajar dari Sini! Negara Ini Langsung Masuk Peringkat 5 Terparah Setelah Presidennya Remehkan Covid-19

Region tersebut kini sudah melaporkan 2,1 juta kasus penularan Covid-19. Jauh lebih banyak dari episentrum sebelumnya, Eropa, dengan 1,9 juta kasus.

Benua Biru memang masih menjadi kawasan dengan jumlah korban meninggal terbanyak dengan 169.000. Namun, angka kematian harian di Amerika Latin mengkhawatirkan.

Peru melaporkan 104.020 konfirmasi positif penularan dan 3.024 korban meninggal. Berada dalam jajaran empat besar negara yang paling terdampak.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Paranormal Termuda yang Sering Dapat Penghargaan Ini Ungkap Virus Corona Bakal Berakhir dalam Hitungan Hari, Begini Menurut Perhitungannya!

Total, kini ada lebih dari lima juta kasus positif di seluruh dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sempat melaporkan 106.000 kasus harian yang jadi jumlah tertinggi.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Langgar Aturan Cegah Virus Corona, Wali Kota Ini Pura-pura Mati.(*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya