Bak Mimpi Buruk Bagi Masyarakat, Pemerintah Terang-terangan Sebut Besar Kemungkinan Selamanya Hidup dengan Covid-19, Pandemi Ini Tak Akan Berakhir?

Rabu, 20 Mei 2020 | 07:00
Kompas.com

Bak Mimpi Buruk Bagi Masyarakat, Pemerintah Terang-terngan Sebut Besar Kemungkinan Selamanya Hidup dengan Covid-19, Pandemi Ini Tak Akan Berakhir?

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih mewabah di seluruh dunia.

Bahkan hingga saat ini belum ada titik terang kapan Covid-19 berakhir.

Begitu pula di negara kita, Indonesia.

Baca Juga: Sesumbar Sebut Virus Corona Itu Konspirasi dan Anggap Enteng, Pria Ini Taubat Ngaku Salah Setelah Tergeletak di Rumah Sakit karena Ikut Terinfeksi: Ini Menyedihkan!

Sebuah penelitian dari Singapura sempat membuat prediksi kalau wabah virus corona di Indonesia bakal berakhir di bulan Oktober 2020.

Tentu untuk mencapai bulan Oktober bukanlah waktu yang singkat.

Sampai sekarang vaksin dan obat resmi untuk virus corona juga belum ditemukan.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi Corona, Pemerintah Akan Perpanjang Masa Subsidi Listrik Agar Bisa Bantu Masyarakat Kelas Bawah, Tapi Seorang Pakar Justru Peringatkan Hal Ini!

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, hingga kini belum ada kepastian kapan pandemi virus corona akan berakhir.

Sehingga, masyarakat pun harus beradaptasi untuk bisa beraktivitas normal sambil menerapkan protokol kesehatan.

"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid-19 akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Dunia Pontang-Panting Lawan Covid-19, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan Hilang Meski Sudah Ada Vaksinnya, Lantas Bagaimana?

"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19," ujar Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/05).

Melansir Nakita.ID Doni mengatakan, Gugus Tugas telah memberikan beberapa masukan terkait strategi menghadapi kondisi new normal.

Termasuk pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Baca Juga: Bawa Kabar Baik, Gara-Gara Corona Sri Mulyani Bakal Izinkan PNS Kemenkeu Bisa Kerja dari Rumah Usai Pandemi, Ini Syaratnya!

Namun dia menekankan pentingnya prakondisi melalui survei, kajian, dan riset terkait waktu yang tepat untuk memulai pelonggaran.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta agar dilakukan kajian daerah-daerah mana saja yang sudah bisa diterapkan kebijakan pengurangan pembatasan.

Hal itu harus dilihat berdasarkan data daerah mana yang angka penyebarannya masih rendah.

"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau. Kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, memang tingkat kasusnya masih relatif rendah," ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Geser Cuti Bersama, Libur Lebaran 2020 Hanya Dua Hari

"Tapi namun demikian tetap kajian secara data dan juga riset memiliki peran yang penting. Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," sambung Doni.

Soal hidup di era normal baru ini sebelumnya juga sempat disampaikan langsung Jokowi.

Kepala negara, menegaskan bahwa masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19 karena sampai saat ini vaksin belum ditemukan.

Baca Juga: Angin Segar Pandemi Ini Segera Berakhir, 5 Kabar Baik Tentang Virus Corona Datang Lagi, Salah Satunya Disampaikan dari Orang Nomor Satu di Indonesia, Apa Itu?

Tak ada yang mengetahui pasti kapan pandemi akan berakhir.

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," kata Presiden pada Jumat pekan lalu.

(*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber nakita, kompas